Denpasar, dewatanews.com - Asam urat bisa menyerang siapa saja. Baik tua, muda, laki-laki, maupun perempuan. Terkadang gejalanya pun sering disepelekan karena, gejalanya menyerupai badan pegal setelah seharian beraktivitas.
Dilansir dari situs pafikabupatenkaur.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan. Makanan yang mengandung zat purin tinggi antara lain makanan laut, daging binatang berkaki empat, serta makanan kaya protein dan lemak. Penyebab asam urat karena tumpukan zat purin di dalam tubuh dan ginjal tidak mampu mengeluarkannya di dalam tubuh. Sebaliknya, asam urat normal akan dikeluarkan oleh ginjal.
Penyakit asam urat dapat terjadi pada siapa saja. Terutama mereka yang tidak menerapkan asupan gizi seimbang, kondisi medis, genetik, dan usia. Gejala asam urat biasanya diawali muncul nyeri pada persendian. Seperti di lutut, pergelangan kaki, jari-jari kaki, atau jari-jari tangan. Tak sedikit yang menyepelekan gejala tersebut. Apalagi bagi mereka yang lelah beraktivitas fisik seharian.
Untuk lebih rinci, berikut penyebab penyakit asam urat yang perlu Anda pahami:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Purin
Makanan dan minuman yang kaya akan kandungan purin, seperti daging merah, organ dalam hewan, seafood seperti ikan dan kerang, serta alkohol, dapat memicu peningkatan produksi asam urat dalam tubuh. Purin yang dikonsumsi dalam jumlah besar akan diubah menjadi asam urat oleh tubuh, dan jika tidak dihilangkan dengan baik oleh ginjal, dapat menyebabkan penumpukan.
2. Ketidakmampuan Ginjal Menghilangkan Asam Urat
Ginjal berperan penting dalam proses penghilangan asam urat dari tubuh melalui urine. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, misalnya akibat penyakit ginjal, metabolisme asam urat terganggu dan kadar asam urat dalam darah dapat meningkat.
3. Obesitas
Kelebihan berat badan dan obesitas dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Lemak tubuh menghambat proses penghilangan asam urat oleh ginjal dan merangsang produksi asam urat. Orang dengan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat.
4. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan riwayat penyakit asam urat dapat meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini. Faktor genetik memainkan peran dalam kemampuan tubuh mengatur kadar asam urat.
5. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, fungsi ginjal untuk menghilangkan asam urat dapat menurun. Peningkatan risiko asam urat biasanya terjadi pada usia yang lebih tua.
6. Penyakit Kronis
Beberapa kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes, dan psoriasis dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit asam urat. Gangguan metabolisme dan peradangan dalam kondisi ini dapat memengaruhi metabolisme asam urat.
7. Efek Stres
Stres kronis dapat memicu pelepasan senyawa kimia tertentu dalam tubuh yang dapat meningkatkan produksi asam urat. Stres juga dapat mempengaruhi gaya hidup dan pola makan, yang pada gilirannya dapat memicu penyakit asam urat.
8. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat, terutama diuretik dan aspirin dosis tinggi, dapat memengaruhi metabolisme asam urat dalam tubuh. Obat-obatan ini dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Setelah mengetahui penyebab dan faktor risiko penyakit asam urat, Anda juga perlu memahami gejala asam urat untuk menjaga kesehatan Anda. Berikut gejala-gejalanya:
1. Mendadak Nyeri
Mendadak nyeri sendiri dalam waktu singkat seringkali disepelekan. Namun jika nyeri datang lagi bahkan membuat sendi bengkak, merah, dan sakit, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter.
2. Nyeri Malam Hari
Malam hari, biasanya seseorang tidak banyak mengonsumsi air. Orang dengan kadar purin tinggi dan kurang minum dapat terserang nyeri pada malam hari. Serangan tersebut berlangsung agak lama hingga menyebabkan sendi nyeri, panas, tidak nyaman ketika tidur. Akibatnya selain mengalami asam urat ia juga memiliki masalah tidur.
3. Demam
Jangan menyepelekan ketika demam datang karena, nyeri persendian atau sendi yang meradang akan mengakibatkan seseorang demam, kepala pusing, hingga mual.
4. Nyeri Kembali Lagi
Nyeri sendi yang kerap datang juga harus diwaspadai karena, bisa saja rasa nyeri tersebut bertambah parah. Orang yang terkena nyeri sendi yang hebat tidak mampu beraktivitas bahkan, sekedar bangun dari tempat tidur pun.
5. Pembengkakan dan Kemerahan
Selain nyeri, sendi yang terkena asam urat juga dapat mengalami pembengkakan, kemerahan, dan panas saat disentuh. Gejala ini dapat membuat gerakan sendi menjadi terbatas dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
6. Kelemahan Umum
Beberapa orang mungkin merasa lemah atau lelah secara umum selama serangan asam urat. Ini dapat disebabkan oleh peradangan yang terjadi dalam tubuh akibat penumpukan kristal asam urat.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com