Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali, Wayan Koster menerima kehadiran Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dipimpin oleh CEO Regional BRI, Hery Noercahya pada, Selasa (25/3) di Jayasabha.
Dalam pertemuan itu, CEO Regional BRI, Hery menyampaikan tujuannya menghadap Bapak Gubernur Bali dalam rangka bersilahturahmi, sekaligus menyampaikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM di Provinsi Bali dan menyampaikan usulan kerjasama antara BRI dengan Pemerintah Provinsi Bali terkait pungutan wisatawan asing.
Untuk KUR, Bali menjadi wilayah penyalur KUR terbesar, dari 571.000 data UMKM yang ada di Bali dan NTT, tercatat 75 persen UMKM di Provinsi Bali sangat mendominasi menfaatkan program kredit ini dengan nilai sampai Rp 500 juta atau pada awal tahun 2025 ini sudah ada sekitar Rp 1 Triliun yang berjalan meringankan UMKM di Bali. "Bali juga menjadi wilayah yang relatif bagus, dimana UMKM yang meminjam KUR relatif lancar dalam proses pegembalian kreditnya ke Bank BRI," lapor CEO Regional BRI di Bali dan NTT ini.
Mendengar hal itu, Gubernur Bali, Wayan Koster mengharapkan program KUR dapat mendukung sektor unggulan UMKM dalam transformasi Ekonomi Kerthi Bali. "Semakin banyak UMKM, maka lebih bagus perputaran ekonomi kita, namun BRI kedepan perlu membantu perluasan akses pasar UMKM di Bali sampai melatih tata cara packaging kemasan produk UMKM lokal Bali," jelas Gubernur Bali seraya meminta kepada BRI untuk mempersiapkan data UMKM yang ada di BRI, data jumlah KUR dari Kabupaten/Kota se-Bali.
Terkait usulan kerjasama pungutan Wisman, Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan akan melakukan kajian terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com