Badung, dewatanews.com - Banjar Adat Sedahan, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, menggelar upacara ngenteg linggih di Pura Agung yang puncaknya dilaksanakan pada 22 Februari 2025. Ritual ini bertepatan dengan Tumpek Landep.
Ketua Panitia Karya Ngenteg Linggih, I Wayan Darmaja menjelaskan, Prosesi ini sudah dimulai sejak 9 November 2024 lalu dengan ritual nuynas pekuluh ke sejumlah wilayah seperti Singgi, Pura Presanak, Pura Manca dan Mendak Anak Agung Puri Mengwi.
Kemudian dilanjutkan dengan Nuasen karya, Ngingsirang, dan Atur piuning pada 23 Januari 2025 lalu. Sedangkan ritual ngadegang Dewa Tapini sudah dilangsungkan pada 2 Februari 2024.
Pada Sabtu (15/2) lalu juga dilaksanakan prosesi mapepada, yang dilanjutkan dengan prosesi Ngatep Ida Ratu Mas Ayu Mancawarna pada Minggu (16/2).
Selanjutnya pada Senin (17/2) dilanjutkan dengan ritual mecaru dan Me Hyang-Hyang. Prosesi mekarya ulam banten melasti, ngaturang penuwuran Ida Ratu Pedanda Griya Sidemen, Ida Ratu Pedanda Griya Pradnya, Ida Ratu Pedanda Friya Simpangan dan Pengumelan Mangku.
Pada Rabu (19/2) dilangsungkan upacara melasti ke Pura Segara Seseh dan porsesi mepasaran, dilanjutkan pada Kamis (20/2) prosesi memben banten. Pada Jumat (21/2) dilaksanakan prosesi nyangra ngerauhang Ida Bhatara Prasanak, dan puncaknya pada Sabtu (22/2) mendatang.
“Puncak Karya dilaksanakan pada Sabtu bertepatan tumpek landep. Diawali dari mekarya bawa, dilanjutkan ke Beji, Nagturang Bawa, mendak Ida Pedanda. Puncaknya pukul 14.00 Wita yakni ngayab pengubengan dan ngaturang papranian” jelasnya.
Setelah puncak karya kemudian dilanjutkan dengan penganyar selama dua hari, dan ngeremek nyenuk, Selasa (25/2) serta ngelungsur pada Rabu (26/2) mendatang.
Wayan Darmaja menjelaskan, Pura Agung memiliki Sejarah panjang yang menarik diulas. Pura ini sebelumnya dikenal sebagai Pura Alit sebelum akhirnya dikembangkan menjadi Pura Agung atas arahan Puri Mengwi.
Salah satu palinggih yang menarik perhatian adalah Palinggih Padma, tempat berstana Ida Pedanda Sakti Putra Telaga atau Ida Pedanda Sakti Ender.
Di dalamnya terdapat sebuah batu suci yang ditemukan di sawah milik Pan Saprug. Keberadaan batu ini dianggap sakral setelah dilihat mengeluarkan cahaya atau api oleh Ida Ratu Gede Lingsir Dalem Kutuh dari Pura Dalem Petingan.
Batu ini dipercaya sebagai perwujudan dari putra Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh dan kini ditempatkan di Pura Agung sebagai simbol kesucian. Selain itu, terdapat Palinggih Bebende yang merupakan tempat bersemayamnya Ida Ratu Ngurah.
Keberadaannya berawal dari kisah mistis kelompok gong yang mengalami kejadian aneh setelah mengonsumsi daging sebelum memainkan musik di Desa Surclaga.
Setelah mengalami berbagai peristiwa spiritual, bebende ini akhirnya ditempatkan di bale gong dan dipuja pada hari Saniscara Kliwon Krulut. Pura Agung juga memiliki tempat pemujaan khusus bagi Ida Ratu Mas Ayu Mancawarna, yang berkaitan dengan pembangunan rangde atau topeng sakral yang dibuat dari kayu pilihan.
Kayu ini mengalami berbagai fenomena gaib, seperti mengeluarkan darah dan diserang oleh semut besar saat dipindahkan. Setelah melalui serangkaian upacara penyucian, topeng ini akhirnya disakralkan melalui ritual Pengulapan pada hari Tumpek Landep. Keunikan lainnya adalah Palinggih Tapel Jauk, yang menjadi tempat bersemayamnya Ida Ratu Bagus.
“Kayu utama yang digunakan untuk pembuatan tapel ini diambil dari pohon sakral di Pura Kutuh dan mengalami berbagai kejadian mistis sebelum akhirnya dipahat menjadi topeng Jauk yang disucikan melalui upacara Pasupati,” pungkasnya.
PESOLAHAN
- Tanggal : 23 Februari 2025
Pukul : 21.00 WITA
Acara : Ida Ratu Ngurah Dalem Baturenggong, Ratu Mas Biang Bali Beach, Ida Ratu Mas Alit Negara, MKP BALI
- Tanggal : 24 Februari 2025
Pukul : 21.00 WITA
Acara : Ida Bethara Dalem Kutuh, BBQ BALI
- Tanggal : 25 Februari 2025
Pukul : 21.00 WITA
Acara : Ida Ratu Mas Ayu Mancawarna, CELEKONTONG MAS
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com