PJ. Gubernur Mahendra Jaya Bersama Jajaran Pemprov Bali Muspayang Bhakti Hari Suci Siwaratri - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/30/25

demo-image

PJ. Gubernur Mahendra Jaya Bersama Jajaran Pemprov Bali Muspayang Bhakti Hari Suci Siwaratri

1001070531_wm

Karangasem, dewatanews.com - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra serta jajaran Pimpinan Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Provinsi Bali muspayang bhakti upacara hari suci Siwaratri di Penataran Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem, Senin (27/1).

Sebelumnya, PJ. Gubernur Bali juga berkesempatan tangkil muspa ke beberapa Palinggih Pura di kawasan Pura Agung Besakih seperti Catur Lawa Dukuh, Catur Lawa Pasek, Catur Lawa Penyarikan, Catur Lawa Pande serta ke Pura Pedharman Dalem Bakas Tirtha Harum.

Seperti diketahui bersama, Siwaratri merupakan hari suci yang dirayakan setahun sekali saat jatuhnya rahina Tilem atau bulan mati ketujuh sesuai kalender Hindu Bali dengan melaksanakan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa.

Secara etimologis, Siwaratri sendiri berasal dari kata “Siwa” yang berarti dewa atau dalam bahasa sansekerta berarti jenis, penuh harapan dan pemaaf, dan “Ratri” yang berarti malam atau kegelapan. Jadi kalau dirangkai menjadi kata 'Siwaratri' yang berarti puncak malam. Siwaratri dimaknai sebagai momen atau malam yang baik untuk introspeksi diri merenungkan segala dosa untuk masa depan yang lebih baik. Pada malam renungan seyogyanya dilakukan evaluasi diri atau introspeksi terhadap perbuatan di masa lalu, serta memohon tuntunan ke arah yang lebih baik di masa depan.

Malam renungan biasanya dilalui dengan tapa Brata, diantaranya Mona Brata adalah menahan diri dalam kata-kata atau diam dan tidak berbicara selama 12 jam yang bermakna mengendalikan perkataan kita yang kurang baik; Upawasa dilakukan selama 24 jam yaitu mengatur makan dan minum bermakna mengatur diri dari keterikatan duniawi; serta Jagra selama 36 jam berarti kesadaran yang diwujudkan dengan mengendalikan tidur atau terjaga, yang bermakna agar panca indera dibuka sepenuhnya dan diisi dengan ajaran suci untuk tetap mawas diri.

Serupa yang sudah dilaksanakan sebelum - sebelumnya, persembahyangan hari raya suci Siwaratri di Pura Agung Besakih kali ini juga dilaksanakan tiga kali. Dimulai pukul 18.00 WITA, persembahyangan kedua pada pukul 24.00 WITA, serta yang terakhir pada pukul 06.00 WITA.

Persembahyangan pertama dipuput oleh tiga sulinggih yakni Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun - Kedhatuan Belatungan, Ida Pedanda Gede Talikup - Gria Kawolu Biau Muncan Karangasem, serta Ida Pedanda Gede Swabawa Adnyana - Gria Karang Budakeling Karangasem.

Acara persembahyangan tampak pula dihadiri oleh Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Bali, Ny. Widiasmini Indra.

Pages