Denpasar, dewatanews.com - Usus buntu atau appendix merupakan organ tubuh berbentuk kantong mirip jari dengan ukuran 5 - 10 cm dan terhubung ke kolon. Ketika organ ini mengalami infeksi atau inflamasi maka terjadi radang appendix. Kebanyakan orang menandai gejala usus buntu dengan rasa sakit menusuk pada sisi bawah perut kanan.
Dilansir dari situs pafikotakalimantan.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), sebenarnya jika rasa sakit tak tertahankan sudah terasa di bagian perut kanan bawah, ini sudah gawat. Appendix bisa saja sudah dalam keadaan bengkak atau pecah yang sangat berbahaya dan perlu tindakan cepat.
Oleh karena itu, penting mengetahui ciri-ciri gejala usus buntu seawal mungkin agar penanganan tepat waktu dan maksimal.
Gejala penyakit usus buntu tidak hanya rasa sakit pada area perut bawah sisi kanan saja. Ada beberapa gejala lain yang menjadi penanda appendicitis dan dengan mengetahui gejala tersebut bisa membuat perawatan lebih cepat.
Apa saja tanda-tanda tersebut, langsung saja silakan simak selengkapnya di bawah ini:
1. Mual, Muntah, dan Tidak Nafsu Makan
Appendix yang mulai bengkak bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem saraf. Itulah mengapa, tiba-tiba Anda merasa mual, ingin muntah, dan tidak nafsu makan meski kelihatannya kemarin sehat-sehat saja.
2. Menggigil dan Demam
Menggigil dan demam berarti di dalam bagian tubuh ada organ yang mengalami inflamasi. Kondisi ini juga berlaku pada appendicitis, apalagi jika setelah minum obat, demam tidak kunjung membaik dan diiringi sakit pada perut.
3. Sakit Saat Buang Air Kecil
Beberapa kasus appendicitis mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan infeksi saluran kemih. Penderita akan merasa kesulitan dan sakit setiap buang air kecil. Gejala ini bisa saja positif appendicitis apabila berbarengan dengan symptoms lain, seperti mual, muntah, menggigil, dan demam.
4. Lebih Sering Buang Air Kecil
Lebih sering buang air kecil juga kadang terjadi pada kasus appendicitis. Penyebabnya adalah terjadi kontak antara appendix yang terinflamasi dengan kandung kemih. Posisi kedua organ ini lokasinya sama-sama berada di area bawah dan lumayan berdekatan, sehingga kontak bisa saja terjadi.
Kontak tersebut menyebabkan kandung kemih juga ikut terkena infeksi yang menyebabkan penderita sering buang air kecil. Tentu saja gejalanya tidak hanya itu, tetapi juga dengan tanda lain sama halnya dengan sakit saat buang air kecil.
5. Konstipasi, Tidak Bisa Kentut, Perut Keram, dan Diare
Apabila terjadi penyumbatan pada usus yang ditandai dengan tidak bisa kentut, keram, diare, dan konstipasi, ini bahaya. Bisa jadi ada masalah serius dengan organ di perut. Salah satu yang bisa menjadi penyebabnya adalah masalah pada usus buntu.
6. Perut Membesar Mirip Kembung
Gejala usus buntu pecah atau membengkak atau dikatakan appendicitis selanjutnya adalah perut membesar. Tampilan perut mirip orang kembung tetapi, penyebabnya adalah appendix yang terisi nanah. Pus atau nanah tersebut bisa muncul karena sel-sel yang mati akibat infeksi.
Lebih lanjut, kondisi usus yang tidak dalam keadaan sehat juga membuat fungsinya terganggu. Aliran gas terhambat bersama dengan nanah yang terus bertambah, akibatnya perut akan terlihat membesar.
7. Sakit Pada Bagian Perut Sebelah Kanan Bawah
Rasa sakit yang penderita alami bisa datang dang pergi serta pada mulanya terasa pada area sekitar pusar. Secara perlahan, rasa sakit akan berpindah ke bagian perut sebelah kanan bawah dan semakin intens. Menekan area yang sakit ini akan semakin memperparah rasa sakit karena tepat di area usus buntu.
Gejala radang appendix ternyata memang tidak hanya rasa sakit pada perut bawah sebelah kanan saja. Beberapa penderita juga mungkin merasakan gejala lain, seperti demam, menggigil, bahkan terdapat seperti infeksi saluran kemih.
Jadi, apabila Anda merasakan salah satu dari gejala di atas segera lakukan konsultasi dan jangan abaikan. Pengobatan usus buntu yang semakin cepat akan semakin bagus. Hal ini karena jika sampai pecah dan sudah bernanah, dokter harus mengeluarkan nanah tersebut dahulu secara langsung dengan tube.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com