Denpasar, dewatanews.com - Biang keringat merupakan salah satu jenis gangguan pada kulit yang biasa menyerang bayi dan anak-anak. Namun, Anda perlu waspada karena orang dewasa juga bisa berisiko mengalami hal yang sama apabila memiliki imunitas kulit lemah.
Ada beragam penyebab biang keringat yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui penyebab biang keringat, Anda juga bisa melakukan upaya-upaya pencegahan agar diri sendiri dan keluarga terhindar dari masalah kulit satu ini.
Dilansir dari situs pafikabupatenbintan.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), biang keringat, atau biasa disebut juga sebagai miliaria, pada dasarnya adalah ruam kecil berwarna merah yang menonjol dan terasa gatal. Umumnya, biang keringat juga bisa menyebabkan sensasi menyengat atau perih pada kulit.
Masalah kulit satu ini umum dialami bayi dan anak-anak, namun juga bisa menyerang orang dewasa. Pengaruh cuaca dan kebersihan menjadi beberapa penyebab terbesar munculnya biang keringat.
Ruam merah akibat salah satu jenis penyakit gatal pada kulit ini sendiri dapat muncul di seluruh bagian tubuh. Namun, wajah, leher, punggung, dada, dan paha menjadi beberapa bagian tubuh yang paling sering terdampak biang keringat.
Lalu, apa saja hal-hal yang bisa menjadi penyebab biang keringat?
- Iklim tropis yang identik dengan cuaca panas dan udara lembap.
- Aktivitas fisik yang intens.
- Kepanasan karena memakai pakaian terlalu tebal.
- Kurang minum air putih.
- Terlalu banyak menggunakan bedak konvensional.
- Kurang menjaga kebersihan diri.
- Terlalu lama tidur atau berada di posisi tidur, misalnya saat seseorang sedang sakit dan diharuskan bed rest.
- Pada bayi, biang keringat rentan muncul karena pori-pori bayi belum berkembang dengan sempurna. Hal ini menyebabkan jalan keringat kadang tertutup sehingga memunculkan biang keringat.
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah biang keringat dianyaranya :
Hati-hati saat mencuci pakaian bayi dan anak-anak, jangan sampai merusak serat kain pada pakaian. Serat kain yang rusak membuat pakaian menjadi mudah kusut. Kondisi pakaian yang demikian bisa memicu biang keringat, karena pakaian yang kusut seringkali memicu iritasi kulit.
2. Hindari Mengenakan Pakaian Terlalu Ketat
Pada bayi dan anak-anak, fungsi kelenjar keringat yang dimiliki belum sempurna. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa biang keringat lebih sering ditemui pada bayi dan anak-anak dibanding pada orang dewasa. Nah, untuk mencegahnya, hindari memakaikan pakaian yang terlalu ketat pada si Kecil. Sebab, pakaian yang terlalu ketat akan membuat panas tubuhnya lebih mudah terperangkap. Hal ini akan memicu kulit bayi dan anak-anak untuk berkeringat lebih banyak dari biasanya.
3. Hindari Tempat yang Lembap
Anak-anak biasanya suka bermain di sembarang tempat. Hal ini tentu bisa berdampak kurang baik bagi kesehatannya, terutama jika ia sering bermain di tempat yang lembap. Perlu diketahui, bahwa kondisi yang lembap dapat meningkatkan risiko anak terkena biang keringat. Sebab, kelembapan di lingkungan sekitar dapat membuat tubuh dan permukaan kulit anak menjadi ikut lembap. Kulit yang lembap dan tidak mendapatkan udara dengan baik seperti ini sangat rentan menjadi penyebab biang keringat.
4. Pastikan Sirkulasi Udara Lancar
Sirkulasi udara di masing-masing ruangan yang ada di rumah Anda juga bisa memengaruhi tingkat kelembapan kulit si Kecil. Ruangan dengan sirkulasi udara yang baik sangat diperlukan agar si Kecil bisa tetap sehat, dan terhindar dari kondisi kulit yang lembap. Sebab, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi kulit lembap yang dipengaruhi oleh lingkungan juga bisa menjadi salah satu pemicu munculnya biang keringat. Untuk itu, ada baiknya Anda memperhatikan betul kondisi setiap ruangan di rumah Anda.
5. Minum Air Putih
Tak ingin si Kecil terkena biang keringat? Untuk itu, pastikan tubuhnya selalu terhidrasi dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan ia minum air dalam jumlah yang cukup. Karena air merupakan penetral suhu tubuh, konsumsi air yang cukup secara otomatis akan membuat suhu tubuh menjadi lebih stabil dan mengurangi produksi keringat. Mengingat kelenjar keringat pada bayi dan anak-anak belum bisa berfungsi sempurna, produksi keringat yang lebih terkontrol ini bisa mencegah munculnya biang keringat.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com