Ketahui Bahaya Perut Buncit untuk Kesehatan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/27/24

Ketahui Bahaya Perut Buncit untuk Kesehatan


Denpasar, dewatanews.com - Perut buncit biasanya diidentikan dengan kemakmuran. Namun hal lainnya, perut buncit pertanda bahwa orang tersebut kurang sadar terhadap pola hidup sehat. Tumpukan lemak di perut harus diwaspadai semua orang, karena berarti juga mengumpulkan bahaya perut buncit yang akan mengganggu kesehatan tubuh.

Penumpukan lemak di bagian perut ini terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit, dapat dicubit, dan terlihat. Sedangkan lemak viseral berada di sekitar organ dalam tubuh sehingga tidak terlihat. Lemak viseral berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu dan sangat sulit dihilangkan.

Dilansir dari situs pafikepulauanmentawaikab.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), perut buncit terjadi karena asupan makanan yang melebihi energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik. Jika kamu makan terlalu banyak apalagi makanan yang tinggi gula dan kolesterol juga kurang berolahraga, tubuh akan menumpuk lemak di tubuh terutama di perut.

Kurang tidur, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan stres juga dapat berpengaruh terhadap penyebab perut buncit. Usia tua dan tidak seimbangnya hormon pada wanita menopause juga dapat menimbulkan perut buncit.

Beberapa penyakit yang harus diwaspadai akibat perut buncit diantaranya :

1. Penyakit Jantung dan Stroke
Perut buncit dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hal itu terjadi karena lemak viseral yang menumpuk, sehingga memicu peradangan dan berisiko menimbulkan penyakit jantung. Lemak viseral yang membuat perut buncit adalah penghasil racun tubuh yang bekerja aktif, bukan hanya disimpan.

Pada lemak viseral terdapat komponen kimiawi yaitu sitokin. Sitokin adalah zat yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit jantung. Selain itu, tingginya lemak viseral juga berhubungan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang menyumbat bagian pembuluh darah di otak dapat menimbulkan stroke.

2. Diabetes Tipe 2
Perut buncit yang dikarenakan tumpukan lemak viseral dapat mengganggu kerja insulin dan akhirnya memiliki risiko diabetes tipe 2. Hal tersebut bisa saja terjadi meskipun tidak memiliki riwayat keluarga yang mengidap diabetes melitus.

Tumpukan lemak viseral menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, seseorang dengan perut buncit memiliki risiko dapat mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi. Tentu bahaya perut buncit yang satu ini tidak boleh diabaikan.

3. Tekanan Darah Tinggi
Perut buncit dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dikutip dari American College of Cardiology, disebutkan bahwa keberadaan seseorang dengan perut buncit dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22 persen dibandingkan dengan yang tidak memiliki perut buncit.

Lemak viseral dapat meningkatkan tekanan darah dengan cara memengaruhi kondisi ginjal. Lemak viseral berada pada organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal. Keduanya adalah organ penting untuk mengatur tekanan darah. Tekanan dari lemak viseral dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.

4. Kanker
Dampak perut buncit juga dapat menyebabkan kanker. Tumpukan lemak viseral akan menghasilkan sitokin, sehingga menimbulkan peradangan di dalam tubuh. Peradangan tersebut memicu berubahnya sel sehat menjadi sel kanker. Jenis kanker yang sering terjadi karena perut buncit adalah kanker payudara dan kolorektal.

Solusi untuk mencegah perut buncit adalah dengan mengatur pola makan dengan makanan seimbang dan tidak berlebihan, melakukan olahraga teratur, cukup istirahat, dan menghindari stres.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com