Jembrana, dewatanews.com - Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional dengan mengembangkan berbagai pembinaan kemandirian, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Negara mengembangkan berbagai pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu program pembinaan unggulan pada Rutan Kelas IIB Negara yaitu Pembinaan Pokja Ayam dan Bebek Petelur yang tiap harinya mampu menghasilkan 400 butir telur ayam dan 80 butir telur bebek.
Program ini sejalan dengan arahan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI yang berfokus pada pengembangan keterampilan serta pemberdayaan warga binaan agar dapat berkontribusi pada ketahanan pangan.
Lilik Subagiyono yang juga sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Negara menjelaskan, melalui pembinaan pokja ayam dan bebek Petelur, warga binaan diajarkan cara beternak ayam secara efektif dan efisien.
"Pembinaan ini mulai dari perencanaan kandang yang baik, pemilihan bibit berkualitas, hingga manajemen pemberian pakan yang tepat. Serta pembinaan ini juga mencakup pengetahuan tentang biosekuriti, pencegahan penyakit, serta pengelolaan kesehatan ternak untuk memastikan hasil produksi yang optimal," kata Lilik, Selasa (19/11), di Rutan Kelas IIB Negara.
Selain itu, Lilik Juga menambahkan, kepada warga binaan yang terlibat dalam kegiatan ini belajar keterampilan yang dapat mereka gunakan di luar Rutan nantinya, pembinaan ini bisa membantu warga binaan untuk kembali produktif dan berkontribusi pada masyarakat setelah masa hukuman mereka selesai.
"Program Pokja Ayam dan Bebek Petelur tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan saja, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Telur yang dihasilkan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan di Rutan, serta disalurkan ke masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di area sekitar Rutan," imbuhnya.
Sementara, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Negara, I Nyoman Tulus Sedeng menyebutkan bahwa hasil telur yang telah terjual nantinya akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang kemudian disisihkan untuk honor atau premi warga binaan yang bertugas sebagai upah kerja keras dan ketekunannya dalam menjalankan pembinaan.
"Dengan program ini, Rutan Negara berkontribusi aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dan mencegah terjadinya kejahatan berulang di kemudian hari," ujarnya.
Disisi lain, Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, mengapresiasi kegiatan positif yang dilaksanakan oleh Rutan Negara.
“Saya mengapresiasi Rutan Negara dalam mendukung program pemerintah sekaligus memberikan warga binaan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berjalan,” ucap Pramella.
Pramella juga mengatakan, dengan adanya pembinaan yang dilaksanakan di dalam Rutan diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk melihat Rutan tersebut sebagai tempat yang tidak hanya untuk menghukum, tetapi juga sebagai tempat untuk memberikan kesempatan narapidana untuk belajar, berkembang dan berkontribusi pada masyarakat.
"Disamping memberikan kesempatan untuk belajar, pembinaan ini juga bisa mengurangi stigma negatif warga binaan sekaligus menjadikannya sebagai pemulihan sosial yang lebih baik," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com