Badung, dewatanews.com - Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) diminta untuk mengoptimalkan penerapan sistem informasi digital dalam upaya memperkuat kapasitas pengawasan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024. Tujuannya tujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan transparansi, sehingga meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat demokrasi.
Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si, seorang akademisi dari Universitas Warmadewa mengatakan sistem informasi digital telah terbukti menjadi alat yang efektif dalam berbagai bidang, dan pengawasan pemilihan adalah salah satunya. Penerapan teknologi informasi dapat mempercepat proses pengumpulan data, analisis, serta penyampaian informasi kepada publik.
Sistem informasi digital dalam konteks Pilkada dapat digunakan untuk memonitor jalannya proses pemilihan, mendeteksi pelanggaran, serta memastikan transparansi dalam setiap tahapan pemilihan. "Pengawasan yang berbasis sistem informasi akan memberikan kemudahan bagi Panwascam untuk melakukan tugas mereka dengan lebih efisien. Data yang akurat dan real-time akan mengurangi potensi terjadinya kecurangan," kata Muliarta saat menjadi narasumber dalam Rapat ”Penguatan Kapasitas Pengawas Kecamatan dalam Penerapan Sistem Informasi untuk Pengawasan Pemilihan Tahun 2024 yang dilaksanakan di Kantor Bawaslu Badung pada Senin (11/11/2024)
Menurut Muliarta, meskipun terdapat banyak keuntungan, penerapan sistem informasi digital juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kapasitas dan pemahaman teknologi di kalangan anggota Panwascam.
Banyak pengawas yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital dalam tugas sehari-hari mereka, sehingga diperlukan pelatihan yang intensif untuk meningkatkan keterampilan mereka. Kondisi Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pelatihan sumber daya manusia adalah hal yang tidak dapat diabaikan.
"Pelatihan dan peningkatan kapasitas sangat penting agar Panwascam dapat memanfaatkan sistem informasi secara optimal. Tanpa pemahaman yang baik, teknologi yang ada tidak akan memberikan manfaat yang maksimal," jelasnya.
Muliarta juga mengusulkan beberapa strategi untuk memperkuat kapasitas Panwascam dalam penerapan sistem informasi digital. Pertama, perlunya kolaborasi antara Bawaslu dan institusi pendidikan untuk mengadakan program pelatihan yang berkelanjutan. Program ini dapat mencakup pengenalan dasar-dasar teknologi informasi, penggunaan perangkat lunak pengawasan, serta pemahaman tentang etika dalam penggunaan data.
Kedua, pengembangan platform digital yang user-friendly sangat diperlukan. Antarmuka yang sederhana dan tutorial yang jelas sangat dibutuhkan agar anggota Panwascam dapat dengan mudah mengadopsi teknologi baru ini. "Sistem yang rumit hanya akan menambah beban kerja, sehingga penting untuk menyediakan tools yang mudah digunakan oleh semua anggota Panwascam," papar Muliarta.
Ketiga, peningkatan infrastruktur teknologi juga menjadi sorotan. Ketersediaan jaringan internet yang stabil dan perangkat keras yang memadai menjadi prasyarat untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi digital. Tanpa infrastruktur yang baik, penerapan teknologi akan sulit dilakukan secara efektif.
Penerapan sistem informasi digital dalam pengawasan pemilihan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga jangka panjang. Salah satu manfaat utama adalah peningkatan kepercayaan publik terhadap proses pemilihan. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, masyarakat akan merasa lebih yakin bahwa pemilihan berlangsung secara adil dan tidak ada kecurangan.
"Kepercayaan publik adalah kunci keberhasilan pemilihan umum. Jika masyarakat percaya bahwa prosesnya diawasi dengan baik, maka partisipasi mereka dalam pemilihan akan meningkat." Ungkapnya
Selain itu, sistem informasi digital juga memungkinkan pengumpulan data yang lebih akurat untuk analisis pasca pemilihan. Data ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pengawasan dan merumuskan rekomendasi untuk pemilihan di masa mendatang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pemilihan, Bawaslu dapat merencanakan strategi yang lebih efektif untuk menghadapi tantangan di masa depan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com