Denpasar, dewatanews.com - Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar sepertiga kematian di dunia akibat kanker disebabkan oleh lima risiko perilaku dan pola makan yang keliru. Mulai dari indeks massa tubuh yang tinggi, asupan buah dan sayur yang rendah, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan tembakau, dan konsumsi alkohol.
Di dunia medis, penyakit ini masuk ke dalam cabang ilmu kedokteran yang disebut onkologi. Dokter yang mengkhususkan diri di bidang ini disebut onkolog. Secara umum, onkologi adalah bidang kedokteran yang khusus menangani pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit kanker.
Seperti dilansir dari idibaritoselatan.org, sebagai Ikatan Dokter Indonesia yakni organisasi profesi kedokteran yang menaungi dokter di seluruh Indonesia, dokter spesialis onkologi aktif melakukan kegiatan pelayanan diagnosis dan tatalaksana bagi pasien kanker. Contohnya seperti bedah onkologi, THT, bedah digestif, onkologi medik, radioterapi, patologi klinik, patologi anatomi, dan spesialis lain yang terkait.
Secara klinis bidang onkologi ini dibagi menjadi tiga bidang utama, yaitu:
1. Bedah onkologi.
Bidang ini berfokus pada penanganan kanker dengan cara pembedahan. Contohnya seperti pengangkatan jaringan tumor atau biopsi.
2. Radiasi onkologi.
Dokter spesialis onkologi di bidang ini berfokus pada penanganan kanker dengan metode terapi radiasi atau radioterapi.
3. Hematologi onkologi.
Bidang ini berfokus pada pengobatan kanker darah seperti leukemia, mieloma, atau limfoma.
Dokter spesialis onkologi mengkhususkan diri untuk menangani penyakit kanker. Beberapa penyakit kanker yang umumnya ditangani oleh onkolog, yaitu Kanker kolon, Kanker nasofaring, Kanker paru, Kanker payudara, Kanker serviks, Kanker ovarium, Melanoma serta Leukemia.
Selain memberikan pengobatan, dokter spesialis onkologi juga bertanggung jawab dalam banyak hal. Mulai dari memberikan rekomendasi penanganan medis yang dibutuhkan pasien, mengevaluasi hasil pengobatan, dan merawat kondisi pasien setelah pengobatan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com