Bandung. dewatanews.com - Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mendorong pemerintah melakukan upaya-upaya percepatan swasembada pangan. Hal ini mengingat kondisi global sedang mengalami ketegangan yang berpotensi menimbulkan krisis pangan.
Percepatan swasembada pangan tersebut tercantum dalam hasil Rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KMHDI XVI di Bandung Jawa Barat.
Kepala Departemen Sosial dan Masyarakat Wayan Ardi Adnyana mengatakan swasemda pangan harus menjadi prioritas kerja pemerintah kedepan ditengah kondisi global yang tidak menentu.
Ardi mengatakan swasembada pangan dapat terjadi jika produksi pangan di dalam negeri mencapai 90 persen dari kebutuhan nasional.
Ardi mengatakan sampai sejauh Indonesia belum mencapai target tersebut. Ia mengatakan enam dari sembilan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dipenuhi dengan cara impor ke luar negeri.
"Bayangkan ketika pecah perang, kemudian setiap negera membatasi expornya ke Indonesia. Maka yang akan dirugikan adalah masyarakat Indonesia," terang Ardi.
Lebih lanjut, Ardi mengatakan untuk mewujudkan swasembada pangan pemerintah harus menyelesaikan sejumlah persoalan di sektor produksi seperti alih fungsi lahan dan kesehatan tanah.
Ardi mengatakan data Kementrian ATR/BPN menunjukan bahwa laju konversi sawah menjadi non sawah pada tahun 2022 di Indonesia seluas 100.000-150.000. Adapun data Kementrian Pertanin tercatat pengurangan luas sawah dari 8,1 juta menjadi 7,5 juta.
Kemudian, praktik superintensif penggunaan bahan kimia secara berlebihan selama bertahun-tahun telah menyebakan kelelahan lahan di sentra produksi. Hal ini mempengaruhi kuantitas produksi.
"Dua hal persoalan di sektor produksi tersebutpun secara langsung mempengaruhi produksi pangan Indonesia," terangnya.
Untuk itu kata Ardi, dalam mewujudkan swasemda pangan dua persoalan produksi tersebut harus terlebih dahulu diatasi. Kedepan Ardi mengatakan swasembada pangan yang dimatsud bukan swasembada pada satu komoditas.
"Melainkan swasembada yang memperhatikan keberagaman komoditas lokal Indonesia seperti sagu dan ubi-ubian," terangnya.
Ardi pun mengapresiasi pemerintah Prabowo-Gibran yang telah membentuk Kementrian Koordinator Bidang Pangan. Menurutnya pembentukan kementrian ini menunjukan keseriusan pemerintah menjadikan swasembada pangan prioritas kerja kedepan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com