Jakarta, dewatanews.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Kondisi ini umumnya ditandai dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHG dan akan dianggap parah jika sudah menyentuh angka 180/120 mmHG.
Dilansir dari situs pafikabsarmi.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Hipertensi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dialami banyak orang di Indonesia. Sebagian besar orang yang memiliki tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala hipertensi tertentu.
Bahkan, beberapa orang tidak menunjukkan gejala hipertensi walaupun tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Umumnya, gejala hipertensi diantaranya Sakit kepala parah, Sesak napas, Mimisan, Kulit memerah (terutama pada wajah dan leher), Pusing, Nyeri dada, Gangguan penglihatan serta Ada darah dalam urine.
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Sementara, hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
Secara umum, penyebab hipertensi diantaranya Faktor genetik atau keturunan, Perubahan fisik, Pola hidup tidak sehat, Adanya kondisi medis tertentu.
Pada dasarnya, pengobatan hipertensi yang direkomendasikan dokter disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tingkat keparahan tekanan darah tinggi yang dialami.
Cara mengobati hipertensi yang umum direkomendasikan dokter, meliputi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat penurun tekanan darah.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi hipertensi, diantaranya Kurangi Asupan Garam, Berhenti Merokok, Rutin Berolahraga, Kelola Stres, Hindari konsumsi alkohol, Terapkan pola makan yang seimbang, Jaga Berat Badan serta Minum obat penurun tekanan darah.
Walaupun sudah melakukan berbagai cara mengobati hipertensi, Anda tetap melakukan tindakan pencegahan hipertensi agar gejala tekanan darah tinggi tidak muncul lagi di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com