Denpasar, dewatanews.com - Tumor otak merupakan kondisi yang ditandai dengan tumbuhnya sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar otak. Sel-sel abnormal itu tumbuh tak wajar dan tidak terkendali. Namun, tumor di dalam otak ini tidak selalu berubah menjadi tumor ganas atau kanker.
Seperti dilansir dari idibetun.org, sebagai Ikatan Dokter Indonesia yakni organisasi profesi kedokteran yang menaungi dokter di seluruh Indonesia, tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengan tumor. Seperti di selaput penutup otak (meninges), saraf kranial, kelenjar pituitari, atau kelenjar pineal.
Pada orang dewasa, tumor otak primer jauh lebih jarang terjadi dibandingkan tumor otak sekunder, di mana kanker awalnya muncul di tempat lain dan menyebar ke otak.
Penyebab sebagian besar tumor otak belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami tumor otak, yaitu:
1. Usia
Risiko terkena tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan penyakit tumor otak dialami orang tua yang berusia 85 hingga 89 tahun. Meskipun begitu, beberapa tumor otak lebih sering terjadi pada usia anak-anak.
2. Radiasi
Paparan radiasi menyumbang sejumlah kecil tumor otak. Beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada orang yang pernah menjalani radioterapi, CT scan, atau rontgen kepala.
3. Riwayat keluarga
Sebagian kecil tumor otak terjadi pada orang dengan riwayat keluarga tumor otak. Bisa juga pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang meningkatkan risiko tumor otak.
4. Gejala Tumor Otak
Nah, gejala tumor otak bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Gejala yang dikeluhkan pengidapnya bisa dipengaruhi oleh berbagai hal. Mulai dari ukuran, lokasi tumor, dan kecepatan pertumbuhannya. Tumor otak mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun jika tumbuh secara perlahan-lahan.
Tanda dan gejala umum yang disebabkan oleh tumor otak meliputi:
• Mengalami sakit kepala dengan pola yang berubah-ubah.
• Sakit kepala yang semakin sering dan lebih parah.
• Mual atau muntah tanpa alasan pasti.
• Mengalami masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau kehilangan penglihatan tepi.
• Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki.
• Kesulitan menjaga keseimbangan tubuh.
• Kesulitan bicara.
• Merasa sangat lelah.
• Kebingungan dalam menghadapi masalah sehari-hari.
• Kesulitan membuat keputusan.
• Tidak mampu mengikuti perintah yang mudah dimengerti.
• Perubahan kepribadian atau perilaku.
Kejang.
• Masalah pendengaran
Jika kamu atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tumor otak, kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com