Buleleng, dewatanews.com - Buleleng bersiap mengikuti penghargaan Swastisaba sebagai Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2025. Hal ini telah dilakukan fasilitasi/pembinaan Pemerintah Daerah menuju Kabupaten/Kota Sehat oleh Tim Pembina KKS Provinsi Bali kepada Tim Pembina KKS Kabupaten dan Forum KKS Kabupaten Buleleng di ruang rapat Bappeda beberapa hari lalu.
Ditemui terpisah pada, Jumat, (29/11) mewakili Ketua Tim Pembina KKS Buleleng Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Ida Ayu Septiani Utami mengatakan pihaknya optimis mengikuti Swastisaba dengan beberapa indikator yang telah ditetapkan seperti kelembagaan mulai ditingkat desa sampai kabupaten dengan pelibatan OPD lintas sektor dan program, sanitasi, PHBS dan dokumen-dokumen pendukung lainnya melalui aplikasi Siap Swastisaba.
"Komitmen tim dari seluruh unsur yang sangat kita butuhkan, tidak hanya saat ada penghargaannya saja, tapi komitmen berkelanjutan untuk Buleleng sebagai kabupaten/kota sehat," harapnya.
Sementara itu secara teknis, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Gede Suratanaya mengatakan kegiatan ini sebagai persiapan verifikasi penghargaan Swastisaba 2025 waktu penilaian sampai Mei 2025. Untuk itu pihaknya bersama Forum KKS terus berproses dalam mempersiapkan tahapan pelaksanaannya.
"Kita sudah bentuk tim pembina kabupaten, forum kota sehat kabupaten, forum komunikasi kecamatan dan pokja desa/kelurahan dan Pemkab. Buleleng identifikasi program kegiatan dimasing-masing sektor. Kita pastikan siap mengikuti Penghargaan Swastisaba KKS 2025," imbuhnya.
Ditambahkan, indikator penilaian KKS 2023 terdiri dari persentasi jamban masyarakat, tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan pemukiman dan fasilitas umum, pendidikan, pasar, transportasi dan lalulintas, kebencanaan, kehidupan sosial serta tatanan perindustrian dan perkantoran.
"KKS 2023 beda dengan Swastisaba KKS 2025 ada penambahan indikator penguatan kelembagaan baik tingkat kabupaten sampai desa. Selain itu memperhatikan validitas bukti dukung. Dari semua tatanan skor minimal dicapai 71% akan mendapat penghargaan kategori Padapa, 81% Wiwerda dan 91% Wistara," jelasnya.
Untuk diketahui KKS adalah sebagai pendekatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat lintas program dan lintas sektor dengan kondisi kabupaten/kota yang bersih, sehat, aman dan nyaman untuk dihuni penduduk dengan penyelenggaraaan tatanan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com