Fenomena Kasus Cuci Darah di Usia Muda, Apa Penyebabnya ? - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/9/24

Fenomena Kasus Cuci Darah di Usia Muda, Apa Penyebabnya ?


Denpasar, dewatanews.com - Dalam beberapa waktu terakhir, semakin banyak kasus anak-anak yang harus menjalani prosedur cuci darah. Meningkatnya kasus anak cuci darah merupakan masalah kesehatan yang serius dan perlu mendapat perhatian lebih. 

Dengan memahami penyebab dan upaya pencegahannya, kita dapat membantu melindungi anak-anak dari risiko gagal ginjal. Peran orang tua, tenaga medis, dan masyarakat sangat penting dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah ini. Sehingga penting bagi kita untuk memahami penyebab di balik meningkatnya kasus ini serta upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Dilansir dari situs pafisolo.org sebagai Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), beberapa faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus anak cuci darah antara lain:

1. Kelainan bawaan
Banyak kasus gagal ginjal pada anak disebabkan oleh kelainan ginjal bawaan sejak lahir. Kelainan ini dapat berupa bentuk ginjal yang tidak normal, kista ginjal, atau gangguan perkembangan ginjal lainnya.

2. Infeksi
Infeksi saluran kemih yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada anak. Beberapa jenis bakteri tertentu dapat menyebabkan peradangan parah pada ginjal dan mengganggu fungsinya.

3. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi pada anak juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara bertahap.

4. Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu panjang atau dengan dosis yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal.

5. Faktor lingkungan
Paparan terhadap zat-zat kimia berbahaya, polusi udara, dan faktor lingkungan lainnya juga dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal pada anak.

Untuk mencegah terjadinya gagal ginjal pada anak, beberapa upaya dapat dilakukan, yaitu:

1. Deteksi dini
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sangat penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan ginjal.

2. Pengobatan infeksi
Segera obati setiap infeksi saluran kemih yang terjadi pada anak untuk mencegah kerusakan ginjal yang lebih serius.

3. Pengendalian penyakit kronis
Jika anak memiliki penyakit kronis seperti diabetes melitus atau hipertensi, lakukan kontrol secara teratur dan jalankan pengobatan sesuai anjuran dokter.

4. Gaya hidup sehat
Menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

5. Konsultasi dengan dokter
Jika anak mengalami gejala-gejala gangguan ginjal seperti sering buang air kecil, bengkak, atau perubahan warna urine, segera konsultasikan dengan dokter.

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal sejak dini sangatlah penting. Edukasi mengenai faktor risiko, gejala, dan upaya pencegahan gagal ginjal perlu terus digalakkan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com