Buleleng, dewatanews.com - Sekretaris Umum PHDI, I Ketut Budiasa, S.T, M.M melakukan sosialisasi keberadaan Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) dan pentingnya punia di sela-sela acara Dharma Tula di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Kegiatan ini diselenggarakan oleh KMHD Yowana Brahma Vidya ini diikuti oleh 2.690 Mahasiswa baru angkatan tahun 2024, bertempat di Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-Bali, Minggu (8/9).
Pada acara tersebut, Budiasa menjelaskan bahwa Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) sebagai gerbang utama kemandirian umat Hindu.
"Kemandirian umat adalah cita-cita bersama yang hanya bisa tercapai dengan kontribusi aktif dari setiap umat Hindu. Dana yang terkumpul melalui Dharma Dana akan dikelola oleh BDDN untuk mendukung berbagai program sosial," jelas Budiasa.
Budiasa juga menerangkan potensi jumlah penduduk Hindu di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan.
"Jumlah penduduk Indonesia sekitar 4 juta-an orang. Jika mengacu pada data lain yang kita miliki dan jadikan pembanding, potensi punia umat Hindu sekitar 600 milyar per tahun. Anggap bisa terealisasi 10% saja, harusnya kita bisa mengumpulkan punia 60 milyar," terang Budiasa.
"Bayangkan, dengan uang itu kita bisa memberikan beasiswa kepada anak-anak muda Hindu di seluruh Indonesia. Kita juga bisa memberikan rsi yadnya kepada pandida dan pinandita. Itu baru 2 pilar saja dari 6 pilar bidang kerja BDDN. Intinya banyak permasalahan keumatan yang bisa kita selesaikan dengan program punia nasional" lanjutnya.
Sekum PHDI Pusat mengajak ribuan mahasiswa yang hadir dalam Dharma Tula untuk belajar berpunia dan melakukan punia ke BDDN sebagai lembaga resmi PHDI. "Dana punya merupakan salah satu ajaran agama Hindu yang mesti ditaati oleh seluruh umat Hindu sebagai suatu kewajiban suci" tutupnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com