Gianyar, dewatanews.com - Sastra Saraswati Sewana 2024, Niti Raja Sasana (Tongkat Sastra Kemimpinan Negeri) kembali akan di gelar untuk ke empat kalinya oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud.
Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, menyampaikan ini, untuk tahun ini akan mengambil tema Niti Raja Sesana, yang juga sangat terkait dengan agenda Nasional mulai Pilpres, Pileg dan Pilkada.
Atas dasar Culture, menjaga Nature, menyiapkan melalui Future, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, yang juga staf ahli kepresidenan berharap semakin banyak adanya ajaran kepimpinan Bali dan Nasional, yang bekerja berdasarkan sastra. "Misalnya akan ada pelantikan DPR, dan Pilkada, setelah menjadi pemimpin apa tanggung jawab yang harus dijalan, koridor dan nilai yang menjadi pegangan, Ini untuk memperkuat selain pemimpin juga Krama Bali secara umum yang saling terkait, pemimpin dan masyarakat yang dipimpinnya memiliki kreteria yang sama", ungkapnya.
Niti Raja Sasana,Tongkat Sastra Kepemimpinan Negeri penting diangkat dengan berbagai pertimbangan, Bali memiliki kekayaan sastra, sumber pengetahuan, dan juga ajaran yang terkait kepemimpinan seperti Nitisastra, Dandhaniti, Raja Dharma, Raja Niti dan manuskrip yang paling tua adalah Arthaveda
atau Arthasastra.
Sedangkan di Puri Kauhan Ubud juga memiliki lontar-lontar yang bertema kepemimpinan yang diwarisi lda Bethara Kawitan, antaranya ; Adigama, Purwadigama, Dewa Danda, Kakawin Ramayana, Bhagawan Kamandaka, Paswara lda Anak Agung Manggis dan sebagainya.
Lontar-lontar yang berkenaan dengan kepemimpinan banyak yang berjudul Niti ; Niti Praja, Nitisastra atau Niti Sara, Rajaniti, Niti Raja Sesana, Dharma Sesana. Sebagaiman diketahui Niti di dalam bahasa Sanskrta dapat berarti etik, sedangkan dalam bahasa Jawa Kuna kata ini berarti kebijaksanaan.
Nitisastra, ajaran kepemimpinan yang umum diketahui adalah ajaran yang bersumber dari kakawin Ramayana bernama Asta Brata, Catur Pariksa. Pancadasa Paramiteng Prabhu. Bahwa Bali memiliki kekayaan nilai dan ajaran kepemimpinan yang bisa digali, dikaji dan diadaptasi dengan konteks kekinian.
Berdasarkan sastra ini, pemimpin yang ideal menurut tradisi di Bali adalah pemimpin yang nyastra, yakni pemimpin yang menjadikan sastra sebagai tongkat penuntun dalam kepemimpinannya.
Dan terkait dengan Festival Sastra Saraswati Sewana 2024, merupakan langkah yang menjadi sangat tepat dan konkrit sebagai persembahan kepada para pemimpin di Negara yang tercinta ini. Kegiatan Festival Sastra Saraswati Sewana 2024, dimulai pada Sabtu, 6 Juli 2024 (Tilem): Dharma Panuntun yang beryujuan menggali manuskrip Hindu dan Buddha.
Sedangkan Sabtu, 20 Juli 2024 (Purnama): pembukaan festival Sastra Saraswati Sewana 2024 akan dibuka oleh Menkopolhukam, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto. Pada saat pembukaan juga disampaikan Sastra Saraswati Sewana Nugraha kepada tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar pada pengembangan nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan di Bali, lda Pedanda Made Sidemen, lda Pedanda Ngurah, lda Tjokorda Gde Ngoerah.
Apresiasi pada tokoh-tokoh Kawisastra ini akan diantarkan pada sessi pagi (08.30-12.00 WITA, tanggal 20 Juli 2024 dengan menghadirkan Prof.Dr. lda Baqus Putu Suamba, Prof. Dr. Weda Kusuma, Dr. lda Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan I Putu Eka Guna Yasa.
Sedangkan Minggu, 21 Juli 2024, Festival Sastra Saraswati Sewana 2024 akan diisi tema kepemimpinan yang diikuti apresiasi dari pemimpin organisasi kepemudaan di Bali (PERADAH, KMHDI, PASIKIAN YOWANA BALI, Aliansi Pemuda Hindu Bali), yang akan dilanjutkan pada Sessi siang adalah forum sharing session bersama Gary Bencheghib (aktivis Sungai watch) dan Ni Luh Pertama Djelanti, lda Baqus Mantra Dan tokoh lainnya.
Senin, 22 Juli 2024, pada forum Niti Raja Gocara, masih sharÃing session dari tokoh-tokoh Bali yang saat ini mengemban posisi di tingkat nasional, baik sebagai Menteri, Deputi/Dirjen dan Dirut BUMN. Sesi siang/sorenya adalah sharing session dengan tokoh-tokoh lintas agama dengan tujuan mengadaptasi dan Merevitalisasi nilai-nilai dan ajaran Kepernimpinan.
Selasa, 23 Juli 2024, Sastra Saraswati Sewana 2024 menggelar Talkshow tentang Keris dan Wastra Puri. Keris dan Wastra menjadi pelengkap astribut kepemimpinan di masa lalu, serta menjadi warisan yang tidak ternilai. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com