Denpasar, dewatanews.com – Penjabat Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menyambut baik program Family Office yang di gagas oleh Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan. Hal itu disampaikan olehnya saat mendampingi Luhut Binsar Panjaitan dalam Launching Ocean Accounting Indonesia (OIA) dalam The Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di The Meru Sanur pada Jumat (5/7) pagi.
“Itu kebijakan pemerintah pusat. Ya saya yakin apa yang pemerintah pusat pikirkan terbaik, ya pasti baik,” ungkap Mahendra Jaya saat ditanya mengenai tanggapannya mengenai program Family office yang akan di lakukan di Bali.
Menurutnya apa yang digagas oleh pemerintah pusat tentu telah mempertimbangkan apa yang terbaik untuk masyarakat khususnya masyarakat Bali. “Pemerintah pusat pasti memikirkan apa yang terbaik untuk Bali, untuk masyarakatnya,” ungkap Mahendra Jaya. Ia percaya Family Office yang akan diterapkan di Bali akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian di Bali.
Menkomarves, Luhut B. Panjaitan menyampaikan bahwa Family Office merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menarik investor asing untuk datang dan berinvestasi di Indonesia. “Family Office yang kita siapkan saat ini adalah salah satu upaya itu supaya kita juga bisa menarik dana-dana luar untuk melakukan investasi dalam negeri, dapat membuka lapangan kerja dan menguntungkan rakyat Indonesia kedepannya,” jelas Luhut B. Panjaitan.
Ditambahkan menurut Luhut saat ini sudah terdapat beberapa nama yang mendaftar jika Family Office jadi diterapkan di Indonesia. “Mungkin dalam 2-3 minggu kedepan kalau sudah ada bentuknya mungkin kita akan beritahu,” jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini pemerintah tengah fokus menyiapkan program yang rencananya akan difokuskan di Bali, Jakarta dan IKN ini. Ia menilai program ini sangat potensial untuk menarik dana dari investor asing.
“Seperti di Dubai ada satu Gedung berisi 400 Family Office dan itu angkanya bisa triliun-an dollar. Pertanyaannya kalau bisa buka di Dubai, di Hongkong di Singapore kenapa tidak bisa di Indonesia? Di bali, di Jakarta ataupun di IKN? Tergantung kita semua,” katanya.
Disisi lain dikutip dari Tempo.co Sandiaga Uno sempat menjelaskan bahwa Family Office adalah konsep yakni keluarga yang membawa kekayaannya untuk investasi dan dikelola di suatu wilayah sekaligus mereka berwisata. Konsep tersebut, kata dia, sudah banyak diterapkan di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Monako, London, Hongkong dan Dubai. Adapun investasi yang akan diarahkan yakni investasi hijau atau yang berkaitan dengan aktivitas ramah lingkungan.
Sementara itu, The Global Dialogue on Sustainable Ocean Development merupakan acara yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, organisasi internasional, akademisi, lembaga penelitian dan organisasi non-pemerintah untuk membahas kemajuan dan jalur masa depan menuju pembangunan laut yang berkelanjutan.
“Hal yang paling penting disini bagaimana mengelola laut agar lebih sehat,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam acara tersebut. Dalam Launching Ocean Accounting Indonesia (OIA), Trenggrono menjelaskan Indonesia bersama dengan negara-negara kepulauan lainnya akan mendiskusikan tentang Ocean Accounting sebagai tools yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan laut. Sedangkan Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Muh Aris Marfai menyampaikan OIA merupakan perangkat yang berisikan informasi geospasial yang akurat untuk melihat data dan potensi laut Indonesia untuk tujuan investasi dan monitoring laut agar lebih terjaga dan tidak over exploitasi.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com