Gianyar, dewatanews.com - Wakil Ketua DPRD Kab Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra bersama dan sejumlah anggota DPRD Kab Gianyar kembali angkat bicara. Pihaknya sangat kecewa dengan sikap Pj. Bupati Gianyar dan jajarannya. Sebab pejabat ini sangat tidak konsisten dalam menjalankan pemerintahan dan sinergi dengan dewan.
Alasan imi karena hingga kini Pj. Bupati Gianyar ini belum memberikan info yang pasti terkait kelanjutan proses proposal hibah masyarakat yang kami fasilitasi, padahal banyak diantaranya sudah tandatangan NPHD, bahkan nomor rekening juga sudah lengkap. Dan tampaknya apa yang diucapkan langsung oleh Pj. Bupati Gianyar dalam rapat kerja sebelum ketok palu APBD Induk 2024 dan APBD Perubahan 2023, hanya omong-omong saja.
Ida Bagus Gaga dan teman teman seperjuangannya menyatakan benar – benar kehilangan kesabaran. Sebab masyarakat pemohon hibah hanya bisa berharap hibah yang dimohonkan bisa cair sesuai yang dijanjikan Pemkab. Bahkan bukan pihak DPRD saja yang kecewa, masyarakat juga sangat kecewa. Kecewa, karena permohonan hibah mereka tak kunjung cair, tanpa ada penjelasan sedikitpun. Sementara ada sebagian besar pemohon yang lain hibahnya sudah cair.
"Kalau mengacu kondisi seperti ini, betapa tidak adilnya saudara Pj Bupati dan jajarannya," kesalnya.
Anehnya atau barangkali suatu kebetulan, yang hibahnya tidak ada kejelasan adalah hibah Bansos yang difasilitasi oleh anggota Dewan yang tergabung dalam koalisi pendukung Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.
Ia mengaku, awalnya dia dan sejumlah temannya di Dewan berharap banyak lewat Pj. Bupati akan ada transparansi dan keadilan dalam pengelolaan dan proses hibah/bansos yang difasilitasi seluruh anggota Dewan. Sebab Pj. Bupati ini birokrat murni, bukan politisi, dan tidak punya kepentingan apa pun secara politis.
PJ. Bupati Gianyar ini diharapkan bisa menjaga netralitas dan obyektifitasnya dalam mengambil kebijakan. Tapi, sungguh di luar kenyataan. Atas kondisi itu, IB Baga bertanya-tyanya, apakah PJ. Bupati Gianyar tidak mampu mengendalikan pejabat bawahannya.
"Atau, barangkali sebelum dia menjabat Pj Bupati, sudah ada komitmen dengan kekuatan politik tertentu, sehingga kebijakannya menjadi diskriminatif seperti ini?, " tanyanya.
IB Gaga berharap, jika PJ. Bupati Gianyar ini tak punya wibawa dan tak mampu mengelola pemerintahan di Gianyar, akan lebih gentle mundur sebagai Pj. Bupati Gianyar. "Sangat malu jadi orang jika hanya duduk di pemerintahan, namun omongannya tidak digubris oleh bawahan," tegasnya.
IB Gaga, atas kesepakatan teman- teman di Dewan yang senasib, sempat menghubungi Pj. Bupati Gianyar agar diberikan waktu bertemu. Namun, PJ. Bupati Gianyar tidak ada respon sama sekali. Ia juga mengutus staf untuk mendatangi sekpri dan menghubungi ajudannya namun juga tidak ada respon.
"Jika bukan untuk kepentingan masyarakat, kami juga gak mau repot – repot sampai minta waktu menemui Pj Bupati ini," jelasnya.
Senada disampaikan oleh IB Gaga, anggota Fraksi Golkar Made Togog menambahkan, pro-kontra pencairan hibah/bansos yang tanpa dilandasi tindakan adil oleh pejabat ini menjadikan kondisi politik di Gianyar jelang Pileg, bahkan Pillkada nanti, makin tidak kondusif. Dia dan teman – temannya di Dewan sangat berharap hal ini menjadi atensi Bapak Pj Gubernur Bali terkait persoalan tersebut.
Sementara itu Pj. Bupati Gianyar saat berupaya dikonfirmasi melalui ajudannya, Cok Bawa menyebut jika Pj. Bupati Gianyar sangat padat jadwalnya dipekan ini, namun akan dicarikan jadwal selanjutnya. "Nanti tiang lapor sama bapk ngih soal ne minggu niki banyk acara nya bapk" , tulisnya melalui pesan Whatshap. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com