Karangasem, dewatanews.com – Mengusung tema “Inspirasi Seni Masa Kini”, Komunitas Selonding Bali Aga yang bekerjasama dengan Desa Adat Bugbug, Kecamatan, kabupaten Karangasem menggelar Selonding Bali Aga Festival 2023, yang dirangkaikan dengan Woman Selonding Competition, pada Sabtu(23/12) di jaba Pura Puseh Desa Adat Bugbug, dibuka langsung oleh Kelihan Desa Adat Bugbug, I Nyoman Purwa Ngurah Arsana.,ST.
Dalam sambutannya Purwa Arsana yang juga penanggungjawab Selonding Bali Aga Festival tahun 2023 itu menyampaikan, dirinya sangat mendukung dan mengapresiasi atas diselenggarakannya Selonding Bali Aga Festival tahun 2023 yang bisa dikatagorikan sebagai event internasional karena juga melibatkan pemerhati Selonding dari luar negeri.
“Saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang sangat luar biasa ini. Selonding Bali Aga Festival 2023 adalah event yang luar biasa, sebagai bentuk tindakan nyata dalam merawat dan melestarikan Gamelan yang diciptakan oleh leluhur kita di Bali. Saya pribadi sangat mencintai gamelan Selonding. Suara yang terdengar dari gamelan Selonding sangat membuat damai perasaan. Saking mecintaianya saya terhadap Gamelan Selonding, saya juga membina generasi muda di Desa Bugbug untuk melesatarikan gamelan klasik Bali. Saya harap melalui Lomba Selonding ini bisa menginspirasi desa desa diseluruh Bali yang memiliki gamelan Selonding untuk menggelar event event yang berhubungan dengan gamelan Selonding,” terang Purwa Arsana.
Sementara itu, ketua panitia Selonding Bali Aga Festival tahun 2023, I Wayan Pande Widiana, S.Sn., M.Sn dalam sambutannya mengatakan, Selonding merupakan sebuah piranti musikal dalam ristus tradisi budaya Bali Aga yang menjadi spirit bagi masyarakat pendukungnya.
“Selonding Bali Aga Fest adalah sebuah event yang digagas sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi para leluhur yang menciptakan Selonding sebagai persembahan estetik religius.
.
Event ini juga sebagai bentuk aktualisasi nilai luhur dalam mempertahankan pencarian jati diri dalam bentuk inovasi yang harapannya akan menginspirasi,” ungkapnya.
Dalam Woman Selonding Competition 2023 tersebut dibagi menjadi 2 katagori. Katagori pertama adalah Lomba Gending Sekar Gadung yang diikuti para musisi Selonding wanita dari berbagai daerah di Bali seperti Sekaha Selonding AYUNING SEMARA dari Desa Bugbug, Karangasem, Sekaha Selonding SUNARI WAKYA dari banjar Tengah Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, Sekaha Selonding GITA PINGIT dari Desa Mas Ubud, Gianyar, Sekaha Selonding BINTANG KARTIKA dari Banjar Kedampal, Abiansemal dan Sekaha Selonding NARESWARI dari Jimbaran, Badung.
Dan katagori Lomba Gending Rejang Renteng yang diikuti oleh Sekaha Selonding SUARA MURTI dari Babakan, Sukawati, Gianyar, SARATI SVARA dari Br Pande Tunggak, Bebandem Karangasem, Sekaha Selonding PRAMESTI SWARI dari banjar Tengah Desa, Batuan Sukawati, Gianyar dan Sekaha Selonding SWARA BHUANA SANTI dari Lungsiakan, Kedewatan, Ubud, Gianyar.
Setelah seluruh peserta lomba menampilkan performance terbaiknya, akhirnya para juri memutuskan, juara 1 Katagori SEKAR GADUNG adalah Sekaha Selonding SUNARI WAKYA dari banjar Tengah Desa Batuan, Sukawati, Gianyar dan juara kedua diraih Sekaha Selonding BINTANG KARTIKA dari Banjar Kedampal, Abiansemal.
Untuk Katagori REJANG GUCEK, juara 1 diraih oleh Sekaha Selonding SUARA MURTI dari Babakan, Sukawati, Gianyar, juara kedua dari , Sekaha Selonding PRAMESTI SWARI dari banjar Tengah Desa, Batuan Sukawati. Juara favorit lanjut Pande Widiana, akan ditentukan melalui hasil jumlah Like terbanyak pada video penampilan Peserta yang akan di Upload pada kanal Youtube Bali Aga Channel, voting terakhir pada Jumat 29 Desember 2023.
Setelah Woman Selonding Competition selesai dilanjutkan dengan acara Seminar Selonding dengan tema Esensi, Tradisi dan Inspirasi dengan pembicara, Drs I Wayan Astika. M.Si yang diwakili oleh I Wayan Pande Widiana, S.Sn., M.Sn, pembicara lainnya adalah Vaughan Hatch, juga dikenal sebagai Wayan Pon Smara dari New Zealand, seorang pendiri Sanggar Mekar Bhuana dan arkeolog music, selanjutnya I Wayan Gde Yudana dari Denpasar, adalah seorang komposer musik kontemporer dan musik eksperimental, pembicara selanjutnya dari Liverpool Inggris yakni Mark Lockket dan Ketug Ketug Selonding Group, juga dari Gavin Ryan yang berasal dari Utah, USA, adalah seorang komposer-pemain music yang berspesialisasi dalam perkusi, drumset, gamelan Indonesia, synthesizer modular, dan elektronik. Selanjutnya ada Zachary Hejny dari California, USA seorang seorang pemain perkusi dan komposer music dan Selonding Bali Aga Group, lalu ada I Putu Adi Septa Suweca Putra atau akrab dipanggil Putu Septa dari Desa Padangtegal, Ubud seorang komposer, pemusik dan guru gamelan, dan pembicara lainnya adalah I Putu Arya Deva Suryanegara seorang musisi dan komposer asal Kerobokan.
Salonding Bali Aga Festival 2023 ditutup dengan penampilan dari Neo Selonding guests star composer.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com