Gianyar, dewatanews.com - Tidak terasa, Kamis (28/12) ini, Festival Air Suwat (FAS) telah dilaksanakan untuk yang ke-9. Patut dibanggakan karena FAS yang lahir di desa dengan kemampuan dana yang minimal, SDM yang terbatas mampu bertahan hingga 9 tahun. Berbagai dinamika yang muncul selama 9 tahun ini ditangkap sebagai energi positif untuk mendorong FAS lebih mendunia ke depannya.
Tahun ini FAS di desain lebih sederhana dengan lebih banyak melibatkan tokoh tokoh lokal. Tahun ini juga pelaksana atau kepanitiaan FAS sepenuhnya para yowana yang berasal dari tiga Banjar adat di desa adat Suwat.
Bandesa Ageng Desa Adat Suwat Ngakan Putu Sudibya menjelaskan desa adat tahun ini menyerahkan sepenuhnya penyelenggaraan FAS kepada para yowana di ketiga Banjar adat. Tujuannya jelas yakni memberi pengalaman kepada para yowana bagaimana menggelar even dengan berbagai kendala yang ada. Lagipula mereka ini adalah generasi generasi emas atau generasi z yang nantinya akan bersaing di era global untuk menuju Indonesia emas tahun 2045.
"Kami ingin mereka bisa keluar menjadi pemenang di era global. Kita mulai dari hal hal kecil untuk menuju mimpi mimpi besar tahun 2045," tegasnya.
Bonus demografi yang akan didapat Indonesia tahun 2030-2035 harus dimaknai sebagai sebuah lompatan untuk menjadi pemenang bukan pecundang
Ia sangat berbangga dengan generasi muda Suwat yang selalu mau belajar dan bekerja keras untuk kepentingan desa. Semoga ke depan kalian akan menjadi orang orang besar dan berhasil di berbagai bidang.
Ketua panitia FAS Putu Bayu Laksana menjelaskan FAS tahun ini akan memfokuskan pada tiga kegiatan pokok yakni jalan santai sambil bersih bersih lingkungan, perang lumpur dan perang air.
"Kami mengundang semua orang untuk datang dan mengikuti semua kegiatan yang ada. Puncak acara yakni perang air atau siat yeh akan digelar 1 Januari 2024 di catus pata desa adat suwat sekitar pukul 13.30 WITA," imbuhnya. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com