Berdialog dengan KTH di Jembrana, Pj. Gubernur Bali Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Alam - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/20/23

Berdialog dengan KTH di Jembrana, Pj. Gubernur Bali Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Alam



Jembrana, dewatanews.com - Hutan memiliki peranan yang besar bagi kelangsungan hidup manusia sebab hutan merupakan Penghasil oksigen yang di butuhkan oleh manusia. Hutan juga memiliki fungsi sebagai pencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Untuk itu, menjaga ekosistem hutan berarti menjaga bumi dan kehidupan kita.

Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya saat berdialog dengan Kelompok Perhutanan Sosial di Wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat di Kelompok Tani Hutan Pulukan, Desa Pulukan, Pakutatan, Jembrana pada Minggu (19/11) siang.

Mahendra Jaya mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) yang ada di Bali Barat. Menurutnya, mereka adalah orang-orang hebat yang mau merawat alam khususnya hutan.

"Saya sangat bersyukur bisa bertemu dngan Bapak/Ibu. Bisa bertatap muka secara langsung dengan orang-orang hebat yang mau merawat, menjaga bumi ini biar tetap lestari. Keberadaan hutan sangat penting karena banyak manfaatnya. Hutan merupakan sumber resapan air. Hutan juga bisa membuat masyarakatnya sejahtera kalau dikelola dengan baik," jelas Mahendra Jaya yang pada kunjungannya kali ini disuguhkan berbagai hasil perkebunan dan budi daya hasil pengelolaan lahan perhutanan oleh kelompok tani hutan Jembrana.

Untuk itu, Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengajak masyarakat khususnya KTH untuk menjaga alam dan hutan agar tetap lestari. Mahendra Jaya juga menyampaikan siap mendukung kegiatan KTH ini. Menurutnya, Pemprov Bali siap memfasilitasi Bibit untuk meningkatkan hasil dan nilai jual produk bagi Petani Hutan.
 
"Terkait masalah bibit saya minta Pak Kadis KLH untuk memfasilitasi ketersediaan bibit untuk membantu bapak-bapak sekalian. Harapan saya bibitnya juga yang difasilitasi bukan hanya sekedar bibit biasa, bibit-bibit yang unggul, bibit-bibit kualitas eksport sehingga ditanam dan hasilnya memiliki nilai jual tinggi," harapnya sembari menambahkan juga siap untuk memfasilitasi pemasarannya.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba rasa bangga akan hasil hasil lahan hutan yang diolah kelompok sehingga menghasilkan buah buahan yang mendukung komoditi Jembrana.

"Bapak Ibu sebagai petani, bapak ibu sebagai pendukung kebutuhan buah yang ada di Kabupaten Jembrana semoga ini tetap dipertahankan," ujarnya.

Bupati Tamba juga menambahkan Kelompok Tani Hutan yang ditetapkan ini resmi, dan sudah terlihat hasilnya sekarang.

"Beberapa buah sudah sangat luar biasa tinggal ditambah variannya dan ini nanti merupakan bagian dari pada pendukung dari pada jembrana emas yang kita dambakan di tahun 2026, " ujarnya sembari mengingatkan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) sebagai Jaga Wana dan sampai hari ini harus dipertahankan.

Untuk itu, Bupati Tamba meminta kepada pemegang hak pengelola hutan ini, sekaligus juga sebagai pelindung dan penjaga hutan. Ia tidak mau lagi hutan tercela dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Disi lain, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat Agus Sugiyanto dalam laporannya menyampaikan luas pengelolaan Kelompak Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat seluas 37 ribu Hektar.

Terkait pengelolaan hutan Bali Barat, KPH Bali Barat menjadi satu-satunya KPH yang selama dua tahun berturut turut mampu melaksanakan kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan pajak dari sektor hasil hutan bukan kayu. 

"KPH bali barat tahun 2023 awal dinobatkan sebagai KPH efektif versi kemetrian dalam negeri dan KLHK dengan capaian outcome tertinggi nasional. Sehingga KPH Bali Barat mampu melaksanakan bersama masyarakat pengelola untuk hilirisasi produk hasil hutan bukan kayu," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com