Denpasar, dewatanews.com - Krisis air bersih menjadi permasalahan krusial yang masih terjadi disejumlah wilayah di Bali. Masalah ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Bali. Terlebih jelang pelaksanaan World Water Forum (WWF) yang akan berlangsung di Bali pada awal tahun 2024 mendatang.
Hal ini terungkap saat Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya menerima Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta serta Perbekel Desa Pempatan, Rendang, Karangasem beserta perangkat Desa pada Selasa (Anggara Paing, Bala) tanggal 7 November 2023.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja dan Sekretaris Dinas PU Provinsi Bali I Ketut Ariantana tersebut, kesulitan air bersih di Desa Pempatan menjadi permasalahan serius yang harus segera mendapat penanganan. Terlebih di daerah ini, merupakan penghasil Sapi Bali yang kualitas bagus.
Pj. Perbekel Desa Pempatan Pande Ketut Arimbawan menyampaikan, sebanyak 2.270 kepala keluarga di Desa Pempatan belum menikmati saluran pipa air bersih. Mereka harus mengeluarkan cukup besar uang hanya untuk membeli air. Air yang dibeli seharga 200 ribu rupiah/truk tersebut hanya untuk kebutuhan 1 minggu saja. Tidak adanya hujan selama ini semakin memperparah kondisi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air baik untuk sehari-hari maupun ternak mereka.
Menanggapi hal ini, Pj. Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya berjanji akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR agar bisa dibantu program pipanisasi. Menurut Mahendra Jaya, pelaksanaan World Water Forum bisa dijadikan momen untuk memperoleh program dari Pemerintah Pusat dalam menyediakan sarana prasarana pendukung WWF.
"Permasalahan yang dialami oleh Semeton Kita di Desa Pempatan ini harus segera ditangani dan dicarikan jalan keluarnya. Tidak hanya di Desa Pempatan, namun juga daerah lainnya yang mengalami kesusahan akses air bersih. Saya akan sampaikan ke Pemerintah Pusat agar bisa dibantu program pipanisasi. Bali akan menjadi tuan rumah pelaksanaan World Water Forum, ini kita jadikan momentum yang bagus untuk mendapat dukungan sarana prasarana. Salah satunya yakni pipanisasi untuk air bersih," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia meminta Dinas PUPR Provinsi Bali untuk segera turun kelapangan melihat dan mendata serta melakukan pemetaan daerah yang mengalami kesusahan air bersih.
"Saya minta Dinas PUPR untuk turun langsung, petakan semuanya agar bisa jadi Satu kita sampaikan ke Pusat. Kita akan coba minta bantuan dari APBN. Kalau memang tidak bisa, maka kita anggarkan di APBD Perubahan 2024. Tapi, Saya akan coba terus dorong agar pemerintah pusat bisa membantu program pipanisasi melalui APBN," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta mengapresiasi langkah yang akan diambil oleh Pj. Gubernur Mahendra Jaya. Ia juga siap membantu mengawal prosesnya di Pusat.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com