Denpasar, dewatanews.com - Penjabat Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya di masa jabatan memimpin Bali, berfokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem. “Bali yang identik dengan pulau surga dan menjadi maskot destinasi dunia, menjadi wilayah pilihan untuk dikunjungi wisatawan harusnya bersih dari warga kurang mampu terlebih ada di dalam klaster kemiskinan ekstrem. Sehingga saya mengajak semua pihak untuk ngrombo atau bekerjasama mengucurkan bantuan untuk mereka. Jangan sampai masih ada warga kita yang kesusahan makan, tidak sekolah dan tidak terurus lantaran tidak punya orangtua”. Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya saat menerima audensi dari Ketua PERBARINDO dan rombongan, di Ruang Tamu Gubernur, Kantor Gubernur Bali, Jumat (6/10).
Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengajak Perbarindo untuk turut serta turun tangan dan berkontribusi membantu warga Bali yang masih tercatat sebagai warga dalam kemiskinan ekstrem.
“mari bersama kita ber-empaty untuk ikut serta dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting. Terlebih dijaman Covid-19 lalu tidak sedikit dari anak-anak kita yang kehilangan orangtua, saya mengajak direksi BPR yang tergabung ke dalam Perbarindo ini untuk menjadi orangtua asuh bagi mereka yang yatim piatu, agar tidak ada lagi anak-anak yang terhambat kesehatannya lantaran kurang asupan makanan yang bergizi. Saya juga tidak ingin di bali masih ada anak-anak yang buta huruf atau putus sekolah, oleh sebab itu mari bersama kita bekerjasama “ngrombo” dalam hal ini. Dengan bekerjasama maka semua beban dan tugas-tugas kita akan terasa lebih ringan”, imbuh Pj. Gubernur Bali.
S.M Mahendra Jaya dalam penanganan kemiskinan ekstrem ini, selain ngrombo dalam segala bentuk bantuan juga akan menggunakan strategi pemberian “IKAN” atau bantuan yang berfokus pada pemulihan kesehatan terlebih dahulu. “kita sehatkan dulu tubuh mereka, setelah sehat dan kuat baru kita beri mereka kail, atau modal untuk membuka usaha dalam rangka memutar perekonomian keluarga. Dengan begitu kita secara langsung sudah mampu memperbaiki taraf hidupnya”, tegas Pj. Gubernur Bali.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (PERBARINDO) Ketut Komplit menerangkan hingga saat ini sudah terdapat seribu enam ratus Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh Indonesia, dan khusus untuk Bali terbangun dan beroperasi aktif sebanyak 132 BPR dengan jumlah 262 direksi dan lima ribu tiga ratus karyawan. Untuk itu, pihaknya dengan senang hati akan turut mendukung program pemerintah pusat dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting, terlebih di Bali juga masih terdapat sejumlah warga dalam kategori miskin dan miskin eksterm dan hidup dalam kondisi tubuh yang stunting.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com