Denpasar, dewatanews.com - Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan dengan konsep segara kerthi. Penyelarasan dilakukan melalui kegiatan workshop penyempurnaan kurikulum segara kerthi serangkaian akselerasi pengembangan kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi.
"Ini bagian dari upaya mengadaptasi local wisdom. Konsep ini kita laksanakan demi keharmonisan" kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb saat pembukaan workshop penyempurnaan kurikulum segara kerthi di Denpasar pada Selasa (8/8).
Sadguna berharap melalui workshop dapat memperoleh masukan dari berbagai pihak sehingga target penyempurnaan kurikulum dapat tercapai. Dimana penyempurnaan kurikulum dapat terlaksana setelah prodi MSDP memenangkan hibah akselerasi kurikulum perguruan tinggi.
Sedangkan Penyarikan Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, I Ketut Sumarta menyatakan konsep kerthi tertulis dalam Prasasti Blanjong yang sudah ada sejak 11 Abad yang lalu. Konsep ini merupakan konsep yang dicetuskan oleh Sri Kesari Warmadewa, sehingga hal ini merupakan sebuah tanggung jawab secara moral bagi Universitas Warmadewa untuk tetap melestarikan dan diaplikasikan oleh civitas di Universitas Warmadewa.
"Tugas Prodi MSDP adalah bagaimana mengemas Konsep Segara Kertih dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi yang ada di Prodi MSDP" ujar Sumarta.
Sumarta menyampaikan segara kerthi merupakan salah satu konsep yang sangat penting di dalam Sad Kertih yang merupakan enam Tindakan kebajikan terpuji yang mendatangkan kemasyuran. Dimana memuliakan alam merupakan nafas dari Sad Kertih mulai dari Atma, Segara, Wana, Danu, Jagat, dan Jana Kertih yang secara utuh menggambarkan Bali
Ia mengungkapkan bahwa danu juga digambarkan sebagai segara, sehingga keduanya tidak terpisahkan. Jika dicermati segara Kerthi sangat erat dengan desa adat di wilayah pesisir Bali, sehingga Warmadewa diharapkan memperhatikan desa-desa adat di wilayah pesisir.
Sumarta menambahkan bahwa laut selain sebagai sumber kehidupan (Amarta), laut juga menjadi sumber racun dan penyakit (merta). Sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan keharmonian laut karena laut akan menjadi indikator dari kehidupan manusia.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com