Denpasar, dewatanews.com - Di tengah gempuran pesatnya perkembangan teknologi, permainan tradisional kian dilupakan utamanya oleh generasi muda (milenial). Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Bali melaksanakan kegiatan Jantra Tradisi Bali III Tahun 2023 dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali Tahun 2023.
Dalam hal ini, Pemkab Buleleng menampilkan Murtirupa (Demonstrasi) Megoak-goakan yang diwakili Komunitas Bali Goak Panji Sakti serta ikut serta dalam Pacentokan (Lomba) Megala-gala yang diwakili siswi SMPN 1 Sawan bertempat di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi Renon, Sabtu, (1/7).
Ditemui usai kegiatan, Ida Bagus Alit Suryana selaku Kepala Bidang Praktisi dan Warisan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengatakan kegiatan Jantra ini terdiri antara lomba dan demonstrasi dari tradisi yang berkembang di Bali.
Demonstrasi sendiri dipilih Megoak-goakan yang berasal dari Kabupaten Buleleng karena merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sekaligus menjadi ajang pelestarian dan mengenalkan kepada seluruh masyarakat kekayaan tradisi dari Gumi Panji Sakti tersebut.
"Jadi walaupun tradisi Megoak-goakan ini berasal dari Buleleng tapi harapannya dengan demonstrasi hari ini dapat dikenal bukan hanya seluruh Bali melainkan seluruh Indonesia bahkan Dunia,"jelasnya.
Kemudian untuk Lomba Megala-gala yang mengikutsertakan perwakilan dari 9 Kabupaten/Kota Se-Bali ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa gotong royong, rasa persatuan dan menumbuhkan tanggung jawab pada masing-masing peserta .
Lomba Megala-gala ini dipilih dalam Jantra juga sekaligus untuk mempersiapkan generasi yang memiliki kemampuan dalam permainan tradisional ini untuk mewakili Provinsi Bali dalam mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) mendatang.
"Untuk info kriteria PKN ini belum diterima dari pusat, namun kita antisipasi dan sudah mempersiapkan bibit yang berpotensi dari sekarang dalam ajang PKB ini,"tegasnya.
Di akhir, pihaknya berharap kepada generasi muda di tengah gempuran perkembangan teknologi yang mau tidak mau tetap diikuti, agar juga mengikuti langkah pelestarian budaya yang diselenggarakan pemerintah dari tingkat kabupaten maupun provinsi melalui permainan tradisional sehingga tradisi tidak punah sekaligus dapat meningkatkan rasa gotong royong pada generasi muda.
Untuk diketahui, pada Lomba Megala-gala perwakilan dari Kabupaten Buleleng meraih Juara 3, sementara itu Juara 1 dan 2 diraih oleh Kabupaten Badung dan Karangasem.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com