Jakarta, dewatanews.com - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri memberikan tantangan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka stunting menjadi 0 persen dalam rentang waktu 13 tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Megawati dalam acara Penghargaan Penggerak Cegah Stunting di Jakarta, Senin.
"Ayo Pak Hasto (Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN). Sekarang berapa jumlahnya persentase stunting? 21,6 persen kan. Dalam 13 tahun bisakah jadi 0 persen? Ayo, ini tantangan loh," tegasnya.
Menurut Megawati, hal itu menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai bonus demografi Indonesia menuju negara maju. Untuk itu, Megawati meminta semua pihak untuk bekerja dan bergotong royong agar angka stunting 0 persen itu bisa tercapai. Menurut Megawati, kemajuan sebuah bangsa bisa terwujud lewat sumber daya manusia yang unggul.
"Coba bayangkan. Jadi kapan kita mau maju kapan? 13 tahun loh adik-adik," ucapnya.
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga menyinggung soal program BKKBN untuk mencegah stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Ia menilai program itu bisa dikembangkan menjadi 2.000 hari pertama. Sebab, memonitor tumbuh kembang anak agar tidak stunting perlu diperhatikan lebih detail.
"Saya hitungnya itu kalau Pak Hasto bilang dari jadi 1.000 hari (HPK), kalau saya dari jadi 2.000 hari. Supaya apa, saya bisa lihat monitoring, oh ini anak koyo opo," jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara ini, Megawati menerima penghargaan sebagai Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Indonesia. Selain Megawati, ada sejumlah tokoh yang menerima penghargaan, yaitu Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi serta Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com