Jembrana, dewatanews.com - Akademisi Prodi Peternakan, Universitas Warmadewa (Unwar) merekomendasikan pemanfaatan bahan pakan lokal untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi peternak ayam kampung. Salah satu bahan pakan lokal yang direkomendasikan adalah ubi talas, baik bagian batang, daun ataupun umbi. Pemanfaatan ubi talas sebagai pakan bagi ayam kampung dapat dilakukan dengan melakukan fermentasi terlebih dahulu.
“Melalui upaya fermentasi dapat meningkatkan kualitas bahan pakan. Mengingat fermentasi, bertujuan untuk mengurangi zat anti nutrisi, meningkatkan kecernaan, menaikkan waktu simpan dan meningkatkan nilai jual” kata akademisi Prodi Peternakan-Unwar, Ir I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki, M.Si yang juga merupakan Koordinator Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Asah Duren Pekutantan, Jembrana pada, Senin (10/7).
Menurut Seri Rejeki, semua produk akhir fermentasi biasanya mengandung senyawa yang lebih sederhana dan mudah dicerna dibanding dengan bahan asalnya. Pada prinsipnya fermentasi adalah suatu proses pembiakan mikroorganisme terpilih pada media dengan kondisi tertentu sehingga mikroorganisme tersebut dapat berkembang dan merubah komposisi kimia dedak padi sehingga menjadi bernilai gizi lebih baik.
Seri Rejeki berharap melalui pemanfaatan bahan baku lokal, peternakan mampu menekan biaya penyediaan pakan dan mendapatkan pakan berkualitas dengan biaya murah. Besarnya biaya ransum dalam usaha peternakan, merupakan biaya paling tinggi mencapai 70 % dari biaya produksi.
Sedangkan Ketua Kelompok Ternak Manuk Amerta Komang Ginarsa mengakui pemanfaatan bahan baku lokal berupa ubi talas sebagai pakan fermentasi menjadi sebuah inovasi. Melalui inovasi tersebut diharapkan peternak dapat menekan biaya penyediaan pakan, sehingga peternak mendapatkan keuntungan lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com