Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster dengan gagasannya yakni konsep Ekonomi Kerthi Bali yang telah resmi sebagai acuan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS dalam menyusun program Transformasi Ekonomi Bali melalui Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera, sejak diluncurkan secara resmi oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2021 berhasil mendulang penghargaan Apresiasi Trisakti Sustainability Awards 2023.
Penghargaan yang datang dari kalangan civitas akademika yakni Universitas Trisakti diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA di ruang rapat Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Sabtu (Saniscara Kliwon, Landep) 3 Juni 2023.
Tak hanya kepada pencetusnya, penghargaan ini juga memberikan efek domino kepada para pelakunya, sehingga tiga komponen masyarakat lainnya pun berhasil meraih penghargaan serupa yakni untuk perorangan diraih oleh Local Hero I Wayan Rena (Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara), Klungkung; selanjutnya untuk kategori Perusahaan/ Korporasi diraih oleh PT Impack Pratama Industry, Tbk; serta dari kalangan Lembaga Akademik dipercayakan kepada Kerthi Bali Research Center.
Dalam sambutannya Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan apresiasi dan ucapan terimakasih atas penghargaan yang disematkan kepada gagasannya untuk transformasi perekonomian Bali melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali. Konsep yang diawali dari kekhawatiran terhadap perekonomian Bali yang bertumpu hanya pada satu sektor yakni sektor pariwisata, mencapai 54%. Setelah melakukan kajian, tercetuslah gagasan tersebut. Walaupun pertumbuhan ekonomi Bali dengan handalannya sektor pariwisata, disaat kondisi normal selalui melampaui pertumbuhan rata - rata ekonomi nasional. Namun sangat rentan terhadap gangguan - gangguan baik keamanan, politik, maupun bencana.
Hal ini terbukti dengan berbagai gangguan - gangguan yang sudah terjadi dan terlewati oleh kepariwisataan Bali, daiantaranya Bom Bali I, Bom Bali II, erupsi Gunung Agung, hingga yang baru saja terjadi yakni pandemi Covid - 19. Membuat ekonomi Bali terpuruk, bahkan mengalami kontraksi hingga minus 9,31%.
Pengalaman menghadapi pandemi Covid - 19 itulah yang menjadi dasar pelajaran baru bagi Gubernur Bali Wayan Koster untuk memecahkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya, belum ada teorinya, belum ada cara penanganannya, bahkan para pakar pun tidak ada yang berani memberikan strategi tindakan penanganan.
Gubernur Bali Wayan Koster pun berkesempatan memaparkan secara singkat dihadapan para peserta, enam pilar utama sektor unggulan Ekonomi Kerthi Bali, yaitu Sektor Pertanian dengan pertanian organik, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali, Sektor IKM, UMKM dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital, dan Sektor Pariwisata.
Sementara itu, Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA menyatakan perekonomian Bali membutuhkan transformasi ke arah perekonomian yang lebih berkelanjutan. Dan dalam hal ini pemerintah daerah Pemprov Bali bersama pemerintah pusat telah berusaha mewujudkannya dalam konsep Ekonomi Kerthi Bali, secara bersama-sama melakukan upaya transformasi ekonomi dengan kolaborasi dengan komponen masyarakat lainnya.
"Transformasi tersebut menjadi sebuah peluang ekonomi Bali untuk lebih memperkuat diversifikasi sektor ekonomi. Transformasi ekonomi Bali dilakukan secara struktural, cara sektoral dan transformasi perubahan dalam tata cara kehidupan dunia usaha dan kondisi perekonomian. Transformasi ekonomi tersebut sekaligus membangun ekonomi menjadi lebih hijau dan berkelanjutan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali," ujar Kadarsah Suryadi menjelaskan dasar penganugerahan penghargaan tersebut.
Acara juga turut dirangkaikan dengan penandatanganan MoU Kerjasama antara Pemprov Bali bersama Universitas Trisakti oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan ektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com