Denpasar, dewatanews.com - Rapat Pleno Penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V Tahun 2023 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali pada Selasa (Anggara Umanis, Landep) tanggal 30 Mei 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha dalam laporannya menyampaikan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk pemajuan kesenian modern, kontemporer dan seni inovatif diselenggarakan sebagai aktualisasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan Dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang diundangkan 9 Juli 2020, serta implementasi Visi Pembangunan Provinsi Bali "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
"Festival Seni Bali Jani ini tidak terlepas dari peran Ibu Putri Suastini Koster. FSBJ ini lahir dari sebuah gagasan kreatif dari seorang seniwati dan sastrawan Bali yang sangat luar biasa. FSBJ ini sebagai ruang yang lebih luas bagi para penggiat seni dan sastra modern Bali dalam berkarya. Sebagai salah satu penanda Bali Era Baru," ungkapnya.
Lebih lanjut, Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V Tahun 2023 mengambil tema "Citta Rasmi Segara Kerthi; Bahari Sumber Inspirasi". Terdapat 5 (lima) konsep dalam penyelenggaraan FSBJ yakni Eksplorasi, Eksperimentasi, Lintas-Batas, Kontekstual serta Kolaborasi. FSBJ akan berlangsung dari tanggal 16 Juli hingga 30 Juli 2023.
"Pembukaan FSBJ ini akan berlangsung pada tanggal 16 Juli 2023 dengan sajian Opera in Paradise berbarengan dengan penutupan Pesta Kesenian Bali. Jadi pada waktu bersamaan akan ada Dua agenda penting," terang mantan rektor ISI Denpasar ini.
Dalam pelaksanaan FSBJ terdapat 8 (delapan) materi kegiatan diantaranya Adilango (Pergelaran), Pawimba (Lomba), Utsawa (Parade), Beranda Pustaka & Pameran Kartun, Aguron-guron (Lokakarya), Timbang Rasa (Sarasehan), Megarupa (Pameran) serta Bali Jani Nugraha (Penghargaan) sebagai pengakuan dan apresiasi Pemerintah Provinsi Bali atas prestasi, dedikasi serta pencapaian kepada 10 seniman/penulis/kritikus/pelaku seni modern, kontemporer dan seni invovasi lainnya dalam pemajuan seni modern dan/atau kontemporer.
"Terdapat 68 sajian dengan melibatkan 3.625 seniman dalam Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 yang akan berlangsung selama 2 minggu ini," jelasnya.
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster dalam arahannya menyampaikan saat ini di Bali terdapat 2 (dua) wahana atau wadah dalam pelestarian seni budaya Bali yakni melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) serta Festival Seni Bali Jani (FSBJ).
"Sekarang kita punya 2 wahana untuk seni budaya kita di Bali. Seni tradisi dalam pelestarian pengembangan dan pemajuan seni tradisi yang di wadahi dengan Pesta Kesenian Bali yang telah diselenggarakan pertama kali pada tahun 1979 oleh Gubernur Bali waktu itu Prof. Ida Bagus Mantra dan Astungkara diselenggarakan berlanjut hingga sekarang. Serta FSBJ sebagai wahana baru, satu wadah untuk mengembangkan seni modern. Sebelumnya hanya berkutat pada seni tradisi, namun sekarang mengisi dengan konten seni modern," terang Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur Koster, FSBJ merupakan satu karya yang dirancang dan dipersembahkan untuk pemajuan seni modern di Provinsi Bali. Sejak dilaksanakan pertama kali pada tahun 2019 hingga 2023, secara statistik FSBJ mengalami peningkatan. Hanya turun pada tahun 2020 akibat terjadinya pandemi Covid-19.
Gubernur Koster berharap, agar wahana FSBJ diisi dengan satu komitmen yang kuat dengan karya berkualitas serta tanggungjawab bersama pelaku seni dan penyelenggara agar mampu memberikan sajian yang berkualitas.
"Ini menjadi satu tantangan bagi pecinta, pelaku, partisipan FSBJ. Saya berharap karya-karya ini betul-betul karya yang membedakan dengan seni tradisi. Harus ada unsur pembeda yang signifikan yang tegas antara seni tradisi dan seni modern, jangan sampai ngambang," tegas Gubernur Koster.
Apabila PKB dan FSBJ bisa dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi satu fundamental bagi keberlanjutan kehidupan seni budaya kita di Bali. Untuk itu, kita harus menjaga, memajukan seni budaya kita yang diwariskan oleh penglingsir, tetua kita di Bali dengan baik.
"Kedepan konten, jumlah lembaga, pelaku seni bahkan penontonnya harus terus meningkat," tutupnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com