Denpasar, dewatanews.com - Memahami dan menyesuaikan perkembangan kinerja dengan peralihan dari konvensional menuju sistem digital, wajib dimiliki setiap anggota ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Karena Bali sebagai central of tourism tidak akan terus mampu bertahan dengan situasi yang feodal dan berketergantungan dengan kertas dan pola lama.
Untuk itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali terus menggenjot peralihan sistem konvensional menuju sistem digital, selain mempercepat dan mempermudah kinerja, juga dirasakan dapat menghapus pula kekuasaan (menunda karena merasa diperlukan).
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat membuka Workshop Kesadaran Keamanan Informasi Angkatan I Tahun 2023, di Gedung Sandat Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Selasa (11/4).
Dalam rangka meningkatkan keamanan berteknologi digitalisasi sekaligus memahami keuntungan, resiko dan kelemahan seseorang yang menguasai teknologi informasi tanpa memahami keuntungan, kelemahan dan resikonya terlebih dahulu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menjabarkan empat (4) aspek keamanan digital yang merupakan salah satu aspek dari literasi digital, yakni digital skill (kecakapan/ keterampilan digital), digital culture (budaya digital), digital safety (keamanan digital) dan digital etik (etika digital).
Pada kesempatan ini, Sekda Bali Dewa Made Indra mengarahkan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali untuk terus meningkatkan pengetahuan teknologi digital agar tidak terjerumus kedalam permasalahan hukum dan sebagainya.
“Kita semua harus memiliki kesadaran tentang keamanan teknologi digital, semuanya sebenarnya bisa kita mitigasi kalau kita memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi digital atau cyber technology ini. Persoalan yang kita hadapi adalah dimana belum semua orang memiliki dan mengetahui kesadaran tentang keamanan teknologi digital ini, sehingga saya menyambut baik dari inisiatif yang dilakukan dari Diskominfos Bali untuk melakukan pelatihan-pelatihan dalam guna meningkatkan security cyber tentang bagaimana menggunakan teknologi digital itu dengan baik, etis dan aman, oleh karena itu penting bagi kita semua untuk mengetahui dan menguasai leadership dunia digital ini, Diskominfos Bali sudah membentuk lentera siber. Seperti artinya, lentera merupakan penerangan di tengah kegelapan, sehingga dengan memahami lentera siber ini maka seluruh ASN Provinsi Bali memperoleh pencerahan tentang dunia digital, sehingga kita bisa aktif dalam dunia digital dengan baik, dengan aman serta dengan landasan etik dan moral yang benar sekaligus secara hukum kita tidak melakukan kesalahan," tegas Sekda Dewa Made Indra.
Ditambahkannya, agar jangan sampai penguasaan teknologi digital tetapi kurang memahami fungsi dan akibatnya akan memberikan pengaruh buruk terhadap keamanan kita memanfaatkan sistem digital ini. Maka dari itu lentera siber harus kita jaga bersama dan harus kita kembangkan dimana pelatihan ini harus diteruskan agar dapat menjangkau seluruh ASN pemerintah.
“Apabila penguasaan teknologi digital tanpa dibarengi pemahaman yang baik, maka ancaman yang membahayakan diri kita sendiri bisa terjadi, baik secara finansial, sosial dan juga membahayakan secara hukum, oleh karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa teknologi digital ini memang sangat mudah dimanfaatkan baik untuk hal-hal positif maupun hal-hal negatif, untuk itu kita khususnya ASN Provinsi Bali harus memiliki pemahaman yang baik tentang keamanan atau cyber teknologi digital ini," imbuh Sekda Dewa Indra.
Dengan demikian maka melalui lentera siber ini saya berharap seluruh ASN Provinsi Bali akan memperoleh pencerahan tentang dunia digital. Penting bagi kita semua (ASN Provinsi Bali terutama pejabatnya, red) memiliki atau mendapatkan literasi digital yang memadai. Literasi digital adalah proses untuk memberikan pengetahuan, edukasi dan penjelasan sehingga seseorang paham terhadap sesuatu, paham terhadap kegunaan sesuatu tersebut, paham terhadap resiko sesuatu itu sekaligus dapat memanfaatkan sesuatu itu terhadap hal yang positif.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com