Jembrana, dewatanews.com - Paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana melaksanakan upacara yadnya Atma Wedana. Upacara yadnya tersebut diantaranya upacara yadnya memukur dan ngelungah. 69 Sangge sekah mengikuti upacara yadnya memukur dan 27 mengikuti prosesi ngelungah.
Turut hadir dalam acara uleman (undangan) pada upacara yadnya atma wedana yang dilaksanakan oleh paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana yang digelar pada Rabu (19/4), bertempat di Puri Agung Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, diantaranya Penglingsir Puri Ageng Mengwi yang juga sebagai Anggota DPD RI Ida Anak Agung Gde Agung, Bupati Jembrana yang diwakili oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Ketua DPRD Jembrana, Jajaran Forkopimda Jembrana, Camat Jembrana Lurah Kelurahan Dauhwaru, beserta seluruh para undangan.
Penglingsir Puri Agung Jembrana, Ida Anak Agung Made Wiadi saat di wawancarai awak media mengatakan, upacara yadnya memukur dan ngelungah yang dilaksanakan ini merupakan program bersama dari paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana.
"Sebanyak 45 Puri, Jero dan dadia yang tergabung dalam satu paiketan pasemetonan menggagas bersama program upacara yadnya atma wedana ini bisa terlaksana, ini merupakan program 3 tahunan kami dalam paiketan pasemetonan, Kami juga memberi kesempatan serta mengajak masyarakat yang berada diluar paiketan pasemetonan untuk ikut dalam upacara yadnya ini," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, program ini memang pertama kalinya kami gelar dalam paiketan pasemetonan. Dengan harapan terlaksananya upacara yadnya atma wedana ini menjadikan momentum dalam mempererat tali persaudaraaan untuk mengedepankan nilai-nilai persatuan.
"Eling (ingat) selalu dengan perjuangan para leluhur terdahulu, kita sebagai generasi (sentana) supaya bisa terus menjaga keajegan Puri Agung Jembrana," terangnya.
Ida Anak Agung Gde Agung Penglingsir Puri Ageng Mengwi yang juga sebagai Anggota DPD RI saat memberikan sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana yang sudah menggagas program upacara yadnya atma wedana ini, semoga dapat terlaksana dengan baik. Ia juga berpesan kepada seluruh paiketan pasemetonan agar ajeg puri tetap terjaga.
"Nangun yadnya ini harus dengan rasa saling paras paros dan pakedek pakenyum dengan semeton, demi terjaganya persatuan dalam paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana," ujarnya.
Dudonan acara upacara yadnya atma wedana memukur dan ngelungah paiketan pasemetonan Puri Agung Jembrana sudah dimulai dari 5 April 2023 dengan Nanceb Surya, dilanjutkan 15 April Ngias Genah Wewangunan, 17 April Prosesi Ngelungah, 18 April Ngalap daun bingin, 19 April Uleman (undangan), lalu 20 April Puncak Karya dan 22 April 2023 Meajar-ajar (Nyegara gunung).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com