Denpasar, dewatanews.com - Pencegahan stunting masih perlu diedukasi secara luas dengan memberdayakan masyarakat melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat, seperti Posyandu. Sebagai upaya pencegahan stunting, tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Warmadewa (Unwar) melakukan program penyuluhan pencegahan stunting di beberapa posyandu yang berada di wilayah Desa Penatih Dangin Puri. Serangkaian program pencegahan stunting ini diinisiasi oleh 28 mahasiswa Unwar yang tergabung dalam Kelompok 48 yang melakukan KKN di Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar Timur, sejak 1 Februari hingga 2 Maret 2023.
Melalui pelaksanaan posyandu di Desa Penatih Dangin Puri, tim mahasiswa KKN Kelompok 48 mengajak ibu-ibu balita untuk menguatkan ketahanan pangan keluarga demi mencegah terjadinya stunting. Penguatan ketahanan pangan keluarga ini dapat diwujudkan dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sumber pangan yang dapat dikonsumsi sehari-hari di keluarga. Melalui sumber pangan pekarangan ini diharapkan dapat mensuplai nutrisi sehari-hari, khususnya pada balita. Selain itu, ibu-ibu balita dapat lebih variatif lagi dalam mengolah makanan balita dengan memanfaatkan sumber pangan lokal yang mudah didapat.
Menurut dosen pembimbing KKN Kelompok 48, dr. Komang Triyani Kartinawati, MPH, akademisi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, upaya pencegahan stunting terbagi menjadi intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Kedua intervensi ini harus saling melengkapi sehingga nutrisi dan tumbuh kembang balita menjadi optimal. Intervensi gizi spesifik berfokus pada upaya perbaikan nutrisi melalui MP-ASI yang bergizi seimbang, ASI eksklusif, minuman berkalsium (susu) yang menunjang pertumbuhan, serta vitamin.
"Intervensi gizi spesifik ini didukung oleh intervensi gizi sensitif dalam hal penyediaan pangan keluarga, penguatan ekonomi keluarga, peningkatan akses ke fasilitas kesehatan dengan ikut serta dalam JKN, dan juga peningkatan pengetahuan orangtua,” jelasnya.
dr. Triyani berharap dengan dilakukannya penyuluhan secara berkelanjutan melalui posyandu, maka pengetahuan orangtua dapat meningkat sehingga membentuk sikap positif dan perubahan perilaku positif dalam pencegahan stunting. Perubahan perilaku positif ini akan mendukung upaya percepatan penanganan dan pencegahan stunting.
Menurut Koordinator KKN Kelompok 48, Marcia Devana, program penyuluhan di Banjar Buaji ini merupakan awal dari serangkaian program penyuluhan di banjar lainnya yang berlokasi di Desa Penatih Dangin Puri. Program penyuluhan ini diharapkan dapat memotivasi kader Posyandu dan kader BKB di Desa Penatih Dangin Puri untuk menjalankan penyuluhan secara berkelanjutan sehingga pengetahuan, sikap, dan perilaku positif keluarga, khususnya orangtua, akan meningkat untuk mencegah terjadinya stunting. (ADV)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com