Denpasar, dewatanews.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali menyelenggarakan Forum Komunikasi Sosial Politik yang mengambil tema “Dengan Semangat Demokrasi Kita Wujudkan dan Tingkatkan Kerukunan Antar Suku, Etnis untuk mendukung Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024”. Forum Diskusi dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Selasa (21/2) siang.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol, Ngurah Wiryanata menyampaikan di tahun 2023 sudah mulai memasuki tahun politik, dalam hal mana pesta demokrasi lima tahunan ini harus sukses pelaksanaannya.
“Semua pihak harus mengambil perannya masing-masing, sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan baik, aman dan damai. Peran serta masyarakat secara keseluruhan sangat menentukan sukses tidaknya pelaksanaan Pemilu 2024 ini, “ ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Wiryanata menekankan
Bhinneka Tunggal Ika tidak bisa dianggap hanya sekedar semboyan, melainkan harus dihayati, dan disimpan dalam sanubari setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Pada prinsipnya, semboyan bangsa Indonesia ini memiliki makna yang sangat penting yaitu toleransi dan kesatuan.
“Toleransi akan dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik. Sedangkan kesatuan merupakan hal yang harus dilakukan dalam mewujudkan keseiringan dalam menggapai tujuan bangsa Indonesia, meskipun kuta terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya dan agama,” ungkapnya.
Dalam Forum Diskusi yang diinisiasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Bali tersebut, Wiryanata menegaskan kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan negara. Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas.
Perbedaan etnis, religi maupun ideologi, lanjut Wiryanata, menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Namun dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang tinggi mampu menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.
Hadir sebagai narasumber Nyoman Gede Antaguna, SE,SH,MH., Ketua KNPI Provinsi Bali dan Dr. Drs Toto Noerasto, M. Erg, akademisi Universitas Warmadewa serta moderator Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si, akademisi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Peserta antara lain dari KNPI, Forum Kerukunan Umat Beragama, Organisasi Kemasyarakatan dan tokoh masyarakat / paguyuban etnis se-Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com