Gubernur Koster Hadiri Pembukaan Pasamuhan Agung III MDA Provinsi Bali

Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama membuka secara resmi Pasamuhan Agung III Majelis Desa Adat Provinsi Bali di ruang Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Senin (Soma Paing, Warigadean) 12 Desember 2022.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama yang kala itu mewakili Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan lembaga Eksekutif dan Legislatif Provinsi Bali dari awal telah berkomitmen untuk menjaga adat di Bali. 

"Ini diawali komitmen bersama kami, antara Bapak Gubernur bersama saya yang memiliki visi yang sama mewujudkan Bali Era Baru," cetusnya yang dibuktikan dengan tetap direalisasikannya bantuan keuangan untuk seluruh desa adat di Bali melalui sistem BKK, bahkan dengan jumlah yang meningkat.

"Semoga dari bantuan yang nilainya 300 juta itu, kedepan bisa kita tingkatkan lagi. Mari kita berdoa bersama - sama. Itu asalnya bukan dari APBN, tapi dari PAD kita di Provinsi Bali. Bapak Gubernur yang merancangnya, saya yang ketok palu," imbuh Adi Wiryatama disambut tepuk tangan para peserta.

Ketua DPRD Adi Wiryatama pun mengapresiasi langkah - langkah kebijakan yang telah direalisasikan Bapak Gubernur Wayan Koster demi menjaga keajegan desa adat di Bali, salah satunya dengan dibangunnya kantor MDA di masing - masing Kabupaten/Kota se Bali.

"Bagaimana kita menjaga kesukertaan jagat Bali, kalau kesatuan adat sudah tertib tentu negara ini akan tertib pula dan begitu sebaliknya. Mari kita mulai dari Bali, mari kita satukan diri, jaga kesatuan dan persatuan demi adat Bali agar menjadi role model di Indonesia," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua MDA Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet menyampaikan Pasamuhan Agung III MDA Provinsi Bali akan membahas berbagai permasalahan - permasalahan adat yang terjadi di Bali sesuai pemaparan yang disampaikan Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali Ketut Sumarta. 

Senada Ketua DPRD, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet pun menyampaikan apresiasi atas keberpihakan Bapak Gubernur Bali terhadap keberadaan adat di Bali melalui berbagai upaya baik kebijakan, program, dukungan fasilitasi dan sebagainya yang telah digelontorkan Pemprov Bali.

"Tidak benar kl ada sinyalemen pendapat - pendapat yang menyatakan bahwa bantuan - bantuan, fasilitas dari Bapak Gubernur Bali Wayan Koster, dari Pemerintah Provinsi, dari negara akan melemahkan desa - desa adat, akan melemahkan MDA. Itu tidak benar sama sekali," ungkapnya.

Hal tersebut menurut Ida Panglingsir merupakan kewajiban dari pemerintah, kewajiban dari negara untuk memberikan bantuan, fasilitasi, dan kewajiban moral untuk mendukung desa - desa adat di Bali. 

"Dilain sisi, kewajiban kita, kewajiban desa - desa adat di Bali, kewajiban MDA untuk membantu dan mendukung pemerintah, membantu negara dalam menjaga kesukertaan Bali, kesukertaan negara Indonesia di segala bidang," pungkasnya.