Badung, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster, turut menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja (Framework Agreement) antara Internasional Steering Commite (ISC) Buereu dan Panitia Nasional (NoC) 10th World Water Forum dalam ISC Buereu Meeting di Conrad Hotel,Nusa Dua, Badung pada Kamis (10/11) petang.
Penandatangan framework agreement tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan The 20th Meeting of HELP yang merupakan side event dari Presidensi G20.
Penandatanganan ini sekaligus langkah besar guna mensukseskan perhelatan yang akan digelar di Bali pada tahun 2024 mendatang ini. Selain Gubernur Bali, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang bertindak selaku Ketua dan Wakil Ketua NoC, turut pula membubuhkan tandatangan bersama Pesident World Water Council Loic Fauchon.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menko Marvest Luhut berdasarkan Keppres terkait panitia nasional ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional dan Perjanjian Kerangka Kerja (Framework Agreement) digunakan sebagai dasar pengorganisasian pelaksanaan kegiatan. Menko Luhut didukung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian dan Gubernur Bali, Wayan Koster selaku Wakil Ketua Harian.
Indonesia yang menempatkan Bali sebagai venue utama, secara resmi terpilih sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar tahun 2024 mendatang. Dalam pertemuan WWF ke-9 di Dakar, Senegal pada 19 Maret 2022 lalu, Indonesia berhasil meraih 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council (WWC).
Bali, berhasil memikat jajaran election team pada kunjungan dan penilaian lewat paparan Gubernur Wayan Koster yang menjelaskan bahwa masyarakat Bali sangat menghormati air, tidak saja sebagai sumber kehidupan, namun juga punya makna-makna spiritual dan filosofis. Bali dipaparkan punya tradisi secara kearifan lokal dan spiritual untuk melestarikan air dan sumber-sumbernya dengan upakara yang sangat sakra, yang jadi cara masyarakat Bali untuk memuliakan air. Selain itu, tim seleksi juga mempertimbangkan Kesiapan Logistik (Venue) dan Aspek Teknis, Pengorganisasian Event, Komunikasi dan Marketing, serta Komitmen Pembiayaan.
WWF ke-10 akan diselenggarakan di Bali dengan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” untuk menjawab tantangan dan potensi global yang diakibatkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Perhelatan internasional yang untuk kesekian kalinya mendaulat Bali sebagai tuan rumah ini akan melibatkan lebih dari 10 ribu delegasi dan menyentuh 100 ribu pengunjung.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Director Region Asia Pacific and 10th World Water Forum, Kim Yoon jin dan jajaran Kementerian PUPR RI.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com