Badung, dewatanews.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menghadiri peringatan 20 Tahun Peristiwa Bom Bali I, 12 Oktober 2002 - 12 Oktober 2022, yang dipusatkan di Hotel Merusaka, kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Selasa (Buda Umanis, Dukut) 12 Oktober 2022.
Peringatan ini tampak pula dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Purnawirawan Perwira Tinggi Polri Goris Mere, Anggota DPD RI Drs. Made Mangku Pastika, Kepala Densus 88 Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., hingga Yenny Wahid.
Dalam sambutannya, Wagub yang juga Panglingsir Puri Ubud ini menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan Peringatan 20 Tahun Bom Bali I ini dan mengajak seluruh komponen lapisan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak lain untuk bersama-sama menjaga keamanan sehingga tragedi bom Bali yang pernah terjadi tidak terulang kembali.
"20 (dua puluh) tahun yang lalu merupakan kejadian yang mengerikan bagi peradaban baik di Indonesia dan masyarakat Internasional, peristiwa tersebut menjadi peristiwa terorisme terparah dalam sejarah di lndonesia, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa manusia, harta benda dan dampak psikologis serta menimbulkan gangguan kehidupan dan penghidupan masyarakat," ujar Wagub.
Oleh karena itu, masih menurut Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini bahwa pencegahan dan pemberantasan tindak pidana terorisme merupakan agenda serius bagi Pemerintah Indonesia untuk melindungi segenap bangsa lndonesia dan setiap orang.
"Saya berharap agar kegiatan ini selalu membawa kedamaian bagi kita sekalian dan semoga kita selalu dapat menjadikan orang lain seperti saudara sehingga kita selalu bisa hidup berdampingan dengan harmonis dan bahagia. Harapan saya dan tentu juga menjadi harapan semua orang di dunia agar peristiwa terorisme seperti yang pernah terjadi 20 tahun yang lalu tidak terulang lagi. Saya juga berharap semua manusia di dunia bisa hidup dalam damai dan rukun, harmonis sehingga tercipta kedamaian di dunia ini karena perdamaian itu sangat penting, mengingat situasi yang memang sangat berdampak luas terhadap semua sektor yang saat ini cukup memprihatinkan," harap Wagub Cok Ace.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan tragedi kemanusiaan Bom Bali merupakan sejarah kelam bagi kemanusiaan dan perdamaian yang terjadinya tidak terduga, untuk itu sepatutnya menjadi perhatian serius oleh semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. "Teroris dan terorisme ternyata adalah ancaman nyata bagi kehidupan semua umat manusia. Terorisme tidak mengenal batas negara maupun orang, bisa menyasar siapa saja yang akan menjadi korban. Tidak hanya siapa yang menjadi sasaran utama dari suatu teroris, tapi juga bisa berdampak kepada semua masyarakat yang ada di tempat kejadian," ungkap Kapolri.
Ia pun berharap Peringatan Bom Bali I menjadi menjadi forum pemersatu untuk terus mengenang dan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi terkait dengan upaya-upaya dalam menangani terorisme.
Acara pun diisi dengan penyampaian dan pemutaran testimoni oleh berbagai tokoh, diantaranya mulai dari keluarga korban, perwakilan negara yang warganya menjadi korban, Kepala Densus 88, Kepala BPNT, Mantan Tim Investigasi Bom Bali, Menteri Dalam Negeri, hingga rekaman testimoni dari Presiden RI.
Dikutip dari rekaman tersebut, Presiden RI Ir. Joko Widodo menyatakan telah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut dan mengungkap jaringan teroris hingga ke akar - akarnya. Karena menurut Presiden terorisme merupakan tindakan biadab, yang jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat dan ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa Indonesia. Presiden pun mengecam aksi tindak pidana terorisme.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan, bahwa tidak ada tempat di tanah air kita ini bagi teroris. Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air semuanya tetap tenang dan menjaga persatuan, namun juga tetap waspada. Kita semua harus bersatu melawan terorisme," tegas Presiden dalam testimoninya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com