Buleleng, dewatanews.com - Komitmen serius Pemerintah Desa (Pemdes) Sangsit dalam menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat terus digelorakan. Berbagai program pun telah diluncurkan, mulai dari pelaksanaan pembinaan, pemanfaatan sungai menjadi wahana wisata air hingga pengelolaan sampah yang menghasilkan rupiah untuk masyarakat.
Tidak berhenti disana, kali ini Pemdes Sangsit dibawah kepemimpinan Putu Arya Suyasa kembali meluncurkan program dana desa untuk ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat berupa pemberian fasilitas rombong/gerobak beserta sarananya kepada lembaga-lembaga di Desa Sangsit, Minggu malam, (7/8), di Pasar Desa Sangsit.
Pihaknya menerangkan pengadaan fasilitas rombong itu bersumber dari dana desa dan diberikan kepada lembaga seperti PKK, suka duka, adat dan karang taruna.
“Rombong ada empat dan ini sistem sewa dengan menggandeng Bumdes. Nah untuk sewanya hanya dua ribu perhari atau enam puluh ribu perbulan,” terang Perbekel Arya Suyasa.
Ditambahkan, bilamana ke depannya ditemui hal-hal yang tidak sesuai dengan komitmen bersama untuk semangat berjualan, pihak Bumdes akan melaporkan hal tersebut kepada Pemdes Sangsit untuk diberikan sanksi atau pinalti.
Disinggung terkait program keberlanjutan, Perbekel dua periode ini mengaku tidak menambah jumlah fasilitas rombong, melainkan akan memberikan bantuan perbaikan sarana pedagang.
“Pengadaan rombong ini cukup besar, 10 juta per unit. Jadi ke depan kami akan bantu masyarakat pedagang untuk perbaikan sarananya. Misal ada yang mejanya rusak, rodanya rusak atau taplak mejanya kami akan bantu. Tentu perbaikan sarana itu akan kami libatkan tukang asal Sangsit,” ujarnya.
Perbekel Arya Suyasa berharap masyarakat Sangsit dapat terus mendukung program Pemdes Sangsit demi mewujudkan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi seperti kegiatan malam ini yang dirangkaikan dengan kegiatan pertunjukan hiburan dari masyarakat sekitar. Pihaknya pun berencana ke depannya menggelar event pasar senggol di Pasar Desa Sangsit.
“Acara ini akan berlanjut, persis seperti yang ada di Surabaya jalan protokol di stop untuk event pasar Senin, pasar Rabu. Nanti kami akan rembug dengan desa adat untuk melakukan hal itu,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com