Bangli, dewatanews.com - Disamping mengupayakan pemberatasan penyebaran Covid-19 yang masih masif berkembang, Provinsi Bali juga berjuang menghadapi tantangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Beberapa upaya telah dilakukan oleh instansi terkait mulai dari pemotongan hewan hingga vaksinasi guna mengantisipasi wabah PMK terjadi lagi.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Udayana (Unud) juga turut serta melibatkan diri untuk membantu masyarakat pulih dari kondisi ini. Mereka melakukan kegiatan berupa sosialisasi dan penyemprotan desinfektan pada hewan ternak warga untuk mengantisipasi wabah PMK di Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Guna mengantisipasi PMK pada hewan ternak yang dimiliki warga, mahasiswa KKN Universitas Udayana melakukan sosialisasi dimana berupa pengertian PMK, gejala klinis PMK, dan tindakan pencegahan PMK. Dewi Siallagan selaku koordinator bidang peningkatan produksi pun menyampaikan, pentingnya sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman ketika terjadi indikasi PMK ternak milik warga. Menyambung hal tersebut, masing-masing mahasiswa KKN juga mengintruksikan untuk melakukan karantina mandiri saat membeli hewan dari daerah tertular.
Disamping sosialisasi, mahasiswa KKN Universitas Udayana juga melakukan penyemprotan disinfektan pada beberapa hewan ternak yang dimiliki warga. Adapun terdapat 115 hewan ternak yang disemprotkan dengan total 39 KK. Sementara itu, bagi warga yang mempunyai kandang hewan ternak jauh dari rumah, mahasiswa KKN memberikan cairan disinfektan sebanyak 5 tutup botol dimana 2 tutup botol dapat dicampurkan 2 liter air. Penyemprotan ini berfungsi dalam mencegah masuknya virus ke hewan ternak dan mensterilisasi kandang.
Putu Candra Daniswara Irawan selaku Koordinator Desa mengungkapkan bahwa tahun ini menjadi tahun pertama KKN yang turut dalam penanganan wabah PMK karena direkomendasikan oleh pihak universitas.
“Setiap KKN mempunyai caranya masing-masing untuk menyelesaikan permasalahan desa yang dikemas dalam bentuk program kerja. Tetapi kami disini menyadari pentingnya mengadakan penyemprotan disinfektan serta sosialisasi agar masyarakat teredukasi dan tanggap akan bahaya PMK pada hewan ternak”, ungkapnya.
Tanggapan positif juga datang dari I Ketut Armawan selaku Kepala Desa Mengani yang menyambut baik program ini dan mendukung segala upaya pencegahan PMK.
“Kami menyambut baik adanya program ini dan sejauh ini mendukung segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa asal berimplikasi positif pada kesejahteraan warga” jelasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com