Jembrana, dewatanews.com - Rangkaian peringatan Hut Kota Negara ke-127 ditutup dengan pelaksanaan Pawai Budaya bertempat simpang Wibisana depan Peken Ijogading, pada Kamis (18/8) sore.
Pawai Budaya Jembrana dibuka langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba dengan pemukulan kendang mebarung sebagai simbolis dimulainya Pawai Budaya Jembrana.
Pawai budaya tahun ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat Jembrana yang menonton langsung usai 2 (dua) tahun aktivitas kesenian massal terhenti akibat pandemi covid-19 .
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan pawai budaya tahun ini mengambil tema Jagat Kerthi yang memiliki makna memuliakan alam bagi sumber kehidupan dan kebahagiaan. Pawai budaya tahun ini menurutnya didukung kurang lebih 2000 seniman. Ia turut mengapresiasi peran BUMN dan perusahaan di Jembrana yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pawai dengan menampilkan seni dan budaya Jembrana sesuai tema.
"Dalam pawai budaya kali ini, kami tampilkan seni budaya lokal Jembrana. Kita bisa melihat sendiri keragaman seni budaya Jembrana serta potensi dan kekayaan alam yang kita miliki. Serta tak lupa ucapan terimakasih atas dukungan BUMN serta pengusaha Jembrana yang berpartisipasi mendukung pelaksanaan pawai," kata Bupati Tamba.
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi tema peperayaan HUT Kota Negara ke-127. Tema Jagat Kerthi kata Koster memiliki spirit bagaimana menyucikan dan merawat agar alam senantiasa memberikan berkah dan kesejahteraan bagi semua umat khususnya di Bali serta masyarakat kabupaten Jembrana.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini mendukung pelaksanaan Pawai Budaya Jembrana sebagai upaya memperkuat adat istiadat, seni budaya serta kearifan lokal bali. Nilai nilai itu jelasnya telah membawa nama harum Bali kepelosok dunia sekaligus memberi manfaat ekonomi sehingga masyarakat Bali bisa terus survive dan terus meningkatkan kualitas hidup.
"Kita tidak punya pilihan lain selain memperkuat adat budaya serta menjaga warisan leluhur. Ini yang membedakan kita dengan daerah lain. Kita tidak punya tambang, emas hanya punya budaya satu satunya didunia. Karena itu kita harus bangga sebagai orang bali," kata Koster.
Koster memaparkan saat ini dirinya sedang merancang berbagai program fundamental guna mendukung visi Nangun Sat Kerthi Lokal Bali untuk mewujudkan Bali era baru. Ia berharap Jembrana kedepan kabupaten Jembrana maju dengan lompatan besar. Hal itu seiring dengan dimulainya pembangunan jalan tol yang akan segera ground breaking pada bulan September mendatang .
"Kita sedang kebut persiapan dengan kerja keras dengan sebaik baiknya agar segala tahapan bisa selesai tepat waktu," tandas Gubernur Koster.
Selain menampilkan kesenian asli Jembrana, Pawai tahun ini turut dimeriahkan penampilan duta seni Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Kota Kediri Jawa Timur .
Barisan terdepan pawai diawali dengan barisan paskibraka, drumband MAN 1 Negara. Selanjutnya disusul barisan pengusung lambang daerah, payas agung barisan uparengga serta barisan panca pandawa dan barisan bleganjur kreasi dari adi merdangga.
Yang menarik dari pelaksanaan pawai tahun ini adalah keterlibatan BUMN dan perusahaan lokal beroperasi di Jembrana sebagai pengisi pawai budaya. Mereka diberikan kesempatan dalam barisan pawai menampilkan seni budaya maupun potensi asli Jembrana sesuai urutan tema yang ditentukan.
Mulai dari atma kertih untuk menegakkan kesucian jiwa, jana kertih menegakkan kesucian dan keseimbangan jiwa, Wana kertih menjaga kesucian hutan dan pegunungan. Selain itu, danu kerthi menjaga kesucian dan kelestarian sumber daya air. Serta segara kertih menjaga kesucian dan kelestarian samudra lautan.
Pada penampilan ini diberikan kesempatan perusahan yang beroperasi di sektor kelautan Jembrana. Urutan terakhir adalah untuk barisan pawai yang mengusung Jagat Kerthi untuk menjaga kesucian dan keharmonisan hubungan semua makluk. Barisan terakhir ditampilkan duta seni dari seni petopengan kecamatan Pekutatan, barisan oenunggang kuda serta drum band dari SMK TP 45.
Menutup iring iringan pawai, Bupati Tamba bersama Wabup Patriana Krisna serta Sekda I Made Budiasa menaiki kuda sepanjang jalur pawai. Bupati Tamba dan Wabup Ipat menyapa warga yang antusias menonton parade. Meski sempat diguyur hujan, tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk tetap menonton.
Sebelum membuka pawai budaya Jembrana terlebih dahulu Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Wabup Patriana Krisna melaksanakan peletakan batu pertama pada pembangunan candi pemedalan agung Pura Jagatnata Jembrana.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com