Gianyar, dewatanews.com - SMKN 1 Tampaksiring, Gianyar, hari ini (27/7) mulai mendapatkan sosialisasi pembelajaran kurikulum merdeka dan IHT. Ini merupakan implementasi program kurikulum merdeka yang digelar di sekolah pusat keunggulan.
Salah satunya di laksanakan di sekolah ini, karena juga merupakan sekolah pusat keunggulan, dengan berbagai program unggulan yang dimiliki.
I Nyoman Sujana S.Pd, M.Pd, Kepala SMKN 1 Tampaksiring, kini sekolahnya sudah melaksanakan berbagai program dengan status Sekolah Pusat Keunggulan yang diperoleh tahun 2022 ini. "Untuk dilaporkan kita juga terus berupaya meningkatkan kwalitas, dengan ditetapkannya menjadi sekolah pusat keunggulan", sambutnya.
Diantaranya implementasi perubahan status ini ada tiga kegiatan yang telah terlaksana, mulai dari peningkatan kwalitas sumber daya manusia sekolah, peningkatan kwalitas lingkungan sekolah IHT, yang dibuka bulan Juli ini dan ditutup di bulan November mendatang, termasuk pengadaan peralatan dan pembangunan fisik bangunan, dengan bantuan pusat 1 milyar lebih yang rencananya akan rampung ditahun ini.
Terkait kurikulum merdeka, SMKN 1 Tampaksiring kini memberikan pelatihan untuk semua guru termasuk tenaga admin yang dimiliki.
Hanya saja dengan 1500 lebih siswa yang dimiliki, pihaknya sangat berharap penambahan tenaga guru dengan status PNS. "Kalau bisa saya mohonkan adanya penambahan tenaga guru PNS, mengingat minim sekali yang kami miliki", harapnya.
Sosialisasi kurikulum merdeka yang dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Drs. KN Boy Jayawibawa M.Si ini, juga menjadi angin segar untuk peningkatan kwalitas tenaga pengajar.
Terkait pembelajaran kurikulum merdeka, flatpom dan standar pembelajaran diharapkan bisa diterapkan oleh semua pihak dapat terlaksana.
Disela sela-sela memberikan sambutan, pihaknya berharap semua peserta, minimal harus bisa mencermati dari sudut pandang sendiri. "Kita berharap paling tidak bisa mencermati apa yang disampaikan saat sosialisasi ini", pintanya.
Tentunya semua peserta diharapkan antusias untuk mengikuti, dan mengupas tuntas, terlebih beragamnya model pembelajaran di tengah modernisasi saat ini.
Hal ini sebagai antisipasi kedepan yang harus berubah dan mengikuti perkembangan jaman.
Pihaknya juga sangat berharap, sekolah bukan sekedar bisa menyepakati MOU dengan para pihak, namun juga implementasi dan dijalankan sesuai rencana. "Ya kalau mau MOU, harus ada. implemntasi berkelanjutan jangan sekedar penandatangan", tutupnya. (DN - Sty)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com