Mangupura, dewatanews.com - Pertuni Bali melalui workshop manajemen organisasi yang diselenggarakan dari tanggal 5-6 Juli 2022 di Made Bali Hotel, Jalan Raya Sempidi No.41, Badung.
Dirasakan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas dalam berorganisasi dan menciptakan kader-kader pemimpin masa depan produktif yang menjunjung nilai solidaritas dan profesionalisme bagi para tunanetra.
Ketua DPD Pertuni Bali I Gede Winaya mengatakan kegiatan workshop manajemen organisasi ini melibatkan perwakilan pengurus, pengawas dan anggota pemuda dari 9 cabang Pertuni Bali dengan total jumlah peserta mencapai 36 orang.
"Bahkan kegiatan ini didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) Bali melalui dana hibah tahun 2022," ucapnya.
Sembari menyampaikan selama kegiatan, para peserta akan difasilitasi oleh panitia yang telah dibentuk oleh Ketua DPD Pertuni Bali seperti materi tentang perbedaan ormas dan yayasan.
Materi yang diangkat tentang Public speaking yang meliputi efektifitas sosialisasi, hubungan solidaritas organisasi dan penanggulangan miss komunikasi.
"Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber Santy Sastra sebagai public speaking, para pengurus, pengawas dan staf Pertuni Bali yang mengangkat materi tentang leadership , kaderisasi, dan fundrising," terangnya.
Gede Winaya juga menyampaikan DPD Pertuni Bali juga menyelenggarakan pelatihan pendalaman usadha dan prana dari tanggal 6-8 Juli 2022 di Hotel Made Bali dengan melibatkan perwakilan anggota 9 kabupaten/kota se-Bali.
Dalam pelatihan tersebut para peserta penyandang disabilitas netra yang berprofesi sebagai juru pijat dipandang perlu memberikan mereka pendalaman pengetahuan terkait dengan profesi mereka untuk menjawab tantangan yang ada dalam menghadapi persaingan tersebut.
"Dalam pelatihan ini menghadirkan 2 orang arasumber dari pasraman gana pati dan PT Spa Bali Tangi untuk pendalam usadha," terangnya.
Gede Winaya menambahkan kalau DPD Pertuni Bali juga menggelar kegiatan pelatihan pembuatan sarana upakara yang juga dilaksankan di hotel Made Bali dari tanggal 5-6 Juli 2022 dengan melibatkan 26 peserta yang merupakan anggota perempuan dari seluruh DPC Pertuni Kabupaten/Kota se-Bali.
Pelatihan upakara ini didukung oleh Puskor Hindunesia Kordinator Wilayah Bali sebagai narasumber yang melatih para peserta tunanetra.
"Dimana para peserta belajar mengenai makna dan fungsi dari upakara seperti membuat banten pejati dan bayakaon. Mengingat peranan perempuan Hindu di Bali tidak terlepas dari aktifitas keagamaan," tambahnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com