Jakarta, dewatanews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Petrus Reinhard Golose melalui pertemuan dengan Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama sepakat memperkuat kerja sama BNN RI dengan DEVIDA Peru mengatasi permasalahan narkotika.
“Duta Besar Peru untuk Indonesia mengundang datang ke Peru guna melihat secara langsung implementasi alternative development (pengembangan alternatif) oleh DEVIDA Peru dan membahas berbagai hal lain yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan bersama,” kata Golose yang dikutip dari laman resmi BNN RI, Senin (11/7).
Pembahasan tersebut berlangsung ketika Luis Tsuboyama menemui Kepala BNN RI di Kantor BNN pusat, Cawang, Jakarta Timur.
Dalam kunjungan tersebut, Golose dan Luis membahas mengenai kerja sama antara BNN RI dengan DEVIDA Peru dalam penanganan permasalahan narkotika di kedua negara.
Sebelumnya, BNN RI telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Komisi Nasional untuk Pembangunan dan Hidup tanpa Narkoba (DEVIDA) Peru pada tahun 2013.
BNN RI dengan DEVIDA Peru telah melakukan pertemuan pada 9 Desember 2020 untuk menyepakati rencana aksi (action plan) 2021 sebagai implementasi MoU antara BNN RI dengan DEVIDA Peru.
Melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, BNN RI dan DEVIDA Peru melaksanakan kegiatan secara daring terkait alternative development (pengembangan alternatif) di tahun 2021.
Dalam pertemuan tersebut, DEVIDA Peru membagikan pengalaman sukses mereka mentransformasi 55 ribu hektare lahan coca (tanaman bahan baku kokain) di wilayah-wilayah di Peru yang masyarakatnya memiliki tradisi menanam coca menjadi wilayah penghasil produk pertanian dan peternakan bernilai ekonomi tinggi seperti cokelat, kopi, alpukat, pisang, jahe, ikan air tawar, dan madu.
Kegiatan tersebut menghadirkan dua poin kesepakatan antara BNN RI dengan DEVIDA Peru, yakni pertukaran informasi mengenai intervensi alternative development terpadu berkelanjutan dalam kebijakan pengendalian narkotika nasional dan pertukaran informasi tentang metode serta pengalaman sukses alternative development berkelanjutan di Peru.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com