Denpasar, dewatanews.com - Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster berkesempatan menerima wawancara dari Koran Bisnis Indonesia bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Sabtu (2/7).
Bisnis Indonesia yang merupakan salah satu koran bisnis terkemuka di Indonesia yang tertarik mewawancarai pendamping orang nomor satu di Bali karena sepak terjangnya dalam memajukan industri kreatif di Bali, terutama saat pandemi Covid-19 melanda dunia dan Bali pada khususnya.
Menanggapi hal tersebut, Ny. Putri Koster pun mengatakan jika hal yang melatarbelakangi keputusannya menggelar pameran IKM Bali Bangkit, terutama di masa pandemi adalah rasa tanggung jawabnya manakala melihat IKM menjadi salah satu sektor yang paling terpuruk saat itu.
“Banyak pengrajin kita yang tidak bekerja, kain-kain mereka pada jamuran dan dibiarkan begitu saja. Sehingga saya pun berpikir langkah apa yang paling cepat memacu semangat mereka. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menyediakan ruang bagi mereka memamerkan kerajinannya,” demikian dijelaskannya asal mula Pameran IKM Bali Bangkit lahir.
Dengan melobi berbagai pihak akhirnya Gubernur Bali Wayan Koster pun mengubah Pergub yang mengatur tentang Pengelolaan Taman Budaya sehingga menjadi gratis bagi mereka.
“Jadi kami siapkan semuanya, dari tempat, display hingga hiasan, agar pameran ini terlihat berkelas. Mereka hanya menaruh barang saja dan menjualnya,” tuturnya.
Ia pun mengakui bahwa rasa pesimis ada di awal, namun dengan semangat kerja yang fokus, lurus dan tulus apa yang dikerjakannya itu malah melampaui ekspektasi awal. Ternyata sambutan masyarakat sangat bagus. Hal itu bisa terlihat dari omzet tenant rata-rata 2 milyar per bulan, bahkan pada pagelaran PKB kali ini di minggu ketiganya sudah tembus 6 milyar 70 juta.
“Ini yang membuat saya senang, bukan hasil penjualannya, namun melihat para pengrajin kita tersenyum lagi. Itu luar biasa. Bayangkan jika kita tidak mendobraknya dari awa saat pandemi masih tinggi, tentu sekarang sudah terlambat. Dan lihat, mereka sekarang tinggal menikmati hasil kerja keras kita di awal,” imbuhnya.
Wanita yang dikenal sebagai seniman multitalenta itu pun menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, seperti BPD Bali, Disperindag Provinsi Bali serta Balimall.id yang turut memberikan ruang bagi para pengrajin sesuai dengan kapasitas mereka.
Mengenai tantangan ke depan, Ny. Putri Koster mengatakan saat ini dirinya fokus untuk mengedukasi para pengrajin agar membuat karya yang berkualitas serta mengajarkan ilmu management dan wirausaha yang baik kepada mereka. Karena bagaimana pun menurutnya mereka akan dilepas nanti untuk mandiri, dan Dekranasda akan mencari IKM lainnya lagi untuk diedukasi. Selain itu tantangan terbesar Dekranasda saat ini juga melawan derasnya produk-produk tiruan terutama endek yang berasal dari luar Bali, karena itu bisa mematikan para pengrajin Bali sendiri.
“Jadi mereka di sini benar-benar digembleng. Harus menjual dan memproduksi produk yang berkualitas, jika tidak silahkan out dari sini,” jelasnya dengan tegas.
Ia pun mengedukasi para pengrajin untuk memenuhi pasar lokal terlebih dahulu, jangan terbuai dengan aktivitas export, karena yang seharusnya bangga menggunakan produk lokal adalah masyarakat kita. “Jangan yang bagus-bagus kita ekspor, masyarakat kita sendiri malah menggunakan baju-baju bekas dari negara lain. Tinggalkan kebiasaan itu,” tegasnya.
Di akhir wawancara ia juga menyebut salah satu program untuk meningkatkan kecintaan akan kain daerah yang telah digelar oleh Dekranasda adalah program Designpreneur. Melalui program ini Dekranasda memilih anak-anak muda yang bertalenta untuk dijadikan designer dengan jiwa entrepreneur. Di tahun 2022 ini menurutnya sudah terpilih lima designer, dan mereka sudah mempunyai merk dagang sendiri. Ke depan diharapkannya mereka bisa mandiri dan bisa turut memajukan perekonomian Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com