Badung, dewatanews.com - Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) I Wayan Puspa Negara sangat mengapresiasikan Bali And Beyond Travel Fair (BBTF) sebagai salah satu istrumen penting pemulihan ekonomi Bali melalui geliat pariwisata.
"Karena kita sendiri bisa sadari dari 54 persen pertumbuhan ekonomi Bali dipicu oleh sektor pariwisata," katanya, Rabu (15/6).
Puspa Negara mengatakan pada saat pandemi covid-19 melanda, ekonomi Bali berkontraksi hingga -9,33 persen di tahun 2020, tahun 2021 berkontraksi -2, 47 persen, dan awal tahun 2022 mulai ada pertumbuhan yakni mencapai plus 1,46 persen.
Walau pertumbuhan ekonomi Bali agak lambat, namun hal tersebut patut untuk di syukuri. Itu juga berkat dibukanya kembali Border Internasional pada tanggal 04 februari 2022 yang diikuti dengan produk regulasi SE Dirjen Imigrasi Nomor 0603/2022 tentang pintu masuk dan pemberlakuan Visa On Arriva, dan bebas Visa kunjungan terbatas pada 72 negara, serta Imendagri Nomor 29 tahun 2022 dengan menerapkan level 1 terkait PPKM hingga 4 Juli 2022.
"Seakan-akan kini kebangkitan pariwisata Bali sudah mulai terlihat, bahkan Wisatawan Mancanegara (Wisman) sudah mulai masuk Bali rata-rata mencapai 10.000 sampai 11.000 per hari," terangnya.
Sembari menyampaikan, kalau kedatangan Wisatawan Domestik (Wisdom) juga sudah dirasakan ada peningkatan yang sognifikan yakni masuknya rata-rata bisa mencapai 25.000 sampai 26.000 perhari lewat Bandara Ngurah Rai. Itu datanya sudah tercatat hingga Mei 2022 yakni sudah ada 3,7 juta pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai.
"Hal tersebut juga sejalan dengan kehadir BBTF Ke 8 tahun 2022 yang diprakarsai oleh ASITA Bali yang menjadikan salah satu instrument penting dalam geliat pariwisata Bali menuju kepulihan," imbuhnya.
Puspa Negara selaku Ketua APPMB sangat salut dan bangga dengan ASITA Bali lewat BBTFnya di tahun 2022 ini yang ditarget melakukan transaksi hingga Rp 5,5 Trilyun, dikuti 172 seller, 228 buyer dari 29 Negara, serta 10 destinasi Provinsi di Indonesia melalui buyer terbesar dalam BBTF kali ini adalah Australia yang memang menjadi kontributor Wisman terbesar Bali selama ini mampu mendongkrak kebangkitan perekonomian pariwiaata Bali.
"Apalagi kala itu tema yang diangkat juga sangat relevan yakni Balanching in Harmony yang menekankan pada pariwisata berkelanjutan dan pengembangan Wisata Wellnes/Health Tourism," jelasnya
Ditambahkan, dalam perspektif APPMB kalau lewat BBTF dirasakan sangat ampuh untuk promosi, bahkan berdasarkan pengalaman kalau BBTF ini sekelas dengan International Tourism Fair (ITF) di Bangkok.
"Harapan APPMB adalah BBTF kali ini yang diketuai oleh Bapak Putu Winastra dapat menjadi momentum strategis kebangkitan pariwisata Bali menuju Era Baru sesuai tagline Pemerintah Provinsi Bali yakni Nangun Sad Kerthi Loka Bali," tambahnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com