Denpasar, dewatanews.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster menutup secara resmi pelaksanaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap IV Tahun 2022, di Gedung Ksiraarnawa, Taman Budaya ,Denpasar, Kamis (2/6).
Mengawali arahannya, Ny.Putri Koster menyampaikan bahwasannya Pameran IKM Bali Bangkit yang digelar sepanjang tahun oleh Dekranasda Provinsi Bali ,nampaknya seperti kegiatan kecil namun sesungguhnya berdampak sangat besar.Kegiatan ini tidak hanya menggerakkan ekonomi Bali tetapi lebih daripada itu yaitu menjaga warisan budaya yang diwariskan para leluhur kita yang salah satunya adalah kain tenun endek.
Lebih jauh ,wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri menyampaikan bahwasannya kain tenun endek ada dan menyebar di seluruh kabupaten kota di Bali dengan kekhasannya masing masing, dari dulu kita sudah menenun di Bali, dari dulu kita sudah menjual dan memakai kain tenun endek. Namun kita lalai dalam menjaganya. Ada pola ataupun perilaku kita yang jika kita biarkan akan membuat suatu saat kain tenun endek tidak lagi menjadi milik Bali.
“Saya ingin memastikan bahwa krama Bali memakai endek yang ditenun di Sidemen, memastikan songket yang dipakai adalah songket asli Bali, bahkan perhiasan emas, perak dan tembaga juga asli Bali,” jelasnya dalam kesempatan yang turut juga dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Prov Bali Ny. Widiasmini Indra Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Bali I Wayan Jarta, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Prov Bali Ir. I Made Gunaja, M.Si, serta Kepala Biro Hukum dan HAM Prov Bali Ida Bagus Gede Sudarsana.
Hal ini tentu saja berdampak bagi Bali, untuk itu perlu menjaga perilaku kita. Dikatakan Ny. Putri Koster, mestinya kain tenun tradisional dibuat dimana tenun itu lahir dan dibuat di daerah asalnya sendiri. Kain tenun ditenun sebanyak banyaknya di Bali sehingga tenaga kerja akan terserap lalu dijual di Bali maupun keluar Bali bahkan ke seluruh dunia jika memungkinkan. Hal ini akan memperkuat perekonomian Bali, menyerap tenaga kerja dan mempertahankan warisan budaya. Namun sebaliknya jika kita masih saja berperilaku ‘bunuh diri' maka kita akan kehilangan endek kita karena dikerjakan dimana mana, pasar kita hilang, kekuatan ekonomi berkurang dan perajin kita pelan pelan akan mati suri lalu menghilang.
"Untuk itu kita harus bersinergi, bekerja bersama sama menjaga warisan leluhur yang diwariskan nenek moyang kita. Kita tumbuhkan kembali kesadaran bersama, kita kembali pada tatanan yang membuat kita sejahtera," ucapnya.
Pada bagian lain, seniman multi talenta ini juga mengingatkan selain kain tenun endek, Bali juga sangat terkenal dengan aksesoris berbahan emas ataupun perak. Namun belakangan banyak diproduksi perhiasan yang berbahan alpaka, yang kualitasnya sangat jauh dari bahan emas dan perak. Untuk itu, Bunda Putri mengajak semua kembali menggunakan aksesoris berbahan emas dan perak, sehingga kita bisa mempertahankan kualitas dari aksesoris tersebut.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan pameran tidak hanya semata mata untuk berdagang atau menjual produk IKM tetapi lebih kepada wahana atau tempat untuk mengedukasi,mengawasi, membimbing dan mengarahkan para perajin sesuai dengan tugas dari Dekranasda untuk mengawasi situasi karya kerajinan di Provinsi Bali agar jangan sampai hilang, jangan sampai jatuh dan tidak terpelihara.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga membahas tentang Pesta Kesenia Bali (PKB) yang akan datang. Menurutnya, pameran di PKB akan dipegang oleh Dekranasda, sehingga berbagai persyaratan harus benar-benar dipenuhi.
“Saya ingin peserta pameran di PKB benar-benar mematuhi persyaratan. Sehingga hal itu memunculkan kesan seperti pasar malam. Saat ini saya ingin mengubaha hal tersebut, sehingga PKB kita kelihatan berkelas dan metaksu,” imbuhnya.
Di akhir arahannya, Ny. Putri Koster mengajak kita bersama sama untuk membeli kain dan memakai kain tenun sehingga pasar menggeliat ,produksi terangkat dan para generasi muda kita sebagai penerus warisan leluhur mau menenun kembali. Kita gelorakan semangat Dari Bali, Oleh Bali ,Untuk dunia, sehingga kita bersama akan sejahtera.
Acara pada pagi hari ini juga dimeriahkan dengan fashion show berbahan kain tenun endek Bali dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Prov Bali, dan dari Biro Hukum dan HAM Prov Bali. Selain itu, pagi itu juga diserahkan penghargaan untuk peserta pameran dengan nilai transaksi QRIS terbanyak, yang diraih oleh Kirana Busana, Body and Mind serta Kamarani.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com