Denpasar, dewatanews.com - Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri dan memberikan sambutan pada ulang tahun BPD ke 60, bertempat di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar pada Minggi (5/6).
Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan beberapa poin penting, yaitu dimana menurut Gubernur Koster kalau dari segi umur ulang tahun BPD sudah cukup tua, kalau PNS sudah pensiun kalau guru besar sudah lanjut sampai umur 70. Tapi kalau lembaga, makin usia bertambah harus semakin maju, harus semakin inovasi, kreatif dan bisa bersaing ddengan perkembangan jaman khuususnya didalam memasuki persaingan antar lembaga keuangan negara, baik di bali maupun nasional.
"Kalau melihat kinerjanya, saat ini semenjak saya jadi gubernur, sebagai pemegang saham saya selalu hadir dan aktif karena ini mengimplementasikan pengetahuan saya waktu di Badan Anggaran 3 periode, 13 tahun saya disana, menangani salah satunya perbankan bank milih negara termasuk BUMN secara keseluruhan bersama BI dan OJK, pengetahuuan itu yg saya terapkan sekarang dalam mendampingi jajaran BPD, karena itu saya selalu hadir karena provinsi pemegang saham bersama bupati dan walikota yang lain," ungkapnya.
Jika melihat kinerjanya secara umum, BPD Bali dikatakan Koster cukup baik. Hal itu bukan tanpa alasa , pasalnya Ia biasa mengnalisa bank-bank besar, kalau ini kapasitasnya kecil, mudah menganalisa. Ada yang sudah maju dan mampu bersaing, termasuk terobosan yang sudah diluncurkan yaitu online onboarding. Pertama lagi, BPD Bali yang meluncurkan ini dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Ia juga mengamati sistem layanannya semakin baik, dengan menerapkan telknologi digital, management juga semakin baik.
"Tapi kalau melihat kekurangannya tentu masih ada, dari segi SDMnya karena dulu rekrutmen SDM BPD bagi2 ini hal yang buruk, jadi kedepan tidak boleh lagi seperti itu, jadi rekrutmen pegawai harus dengan kompetitif, seleksi yang lebih bagus, karena SDM salah satu tumpuan kekuatan dalam memajukan BPD," jelasnya.
Kemudian sistem pengelolaan dikatakan Koster juga harus terus diperbaiki mengikuti perkembangan Teknologi Digital saat ini. Dari sisi permodalannya, harus memadai sesuai level BPD, sekarang belum mencapai titik yang ideal.
"Itulah sebabnya tadinya deviden yang dikontribusikan kepada pengelola saham 90% saya turunkan dalam RUPS menjadi 75% sehingga yang disetor kembali untuk modal lebih banyak, itupun masih kurang menurut saya. Idealnya banchmark menurut saya max 60% yang ditarik dan 40% yang disetor kembali, saya mempelajari ini waktu di banggar," ungkapnya.
Jadi kedepan pemegang saham dari 75% kita turunkan menjadi 60% sehingga yang disetor menjadi lebih banyak. Kalau modal setor nya sudah lebih banyak, maka kapasitas usahanya akan lebih meningkat. Kalau kapasitas usaha sudah meningkat, astungkara dengan manajemen yang lebih baik, integritas lebih baik maka laba meningkat, deviden meningkat dan bagi devidennya juga meningkat.
"Ini bukan karena persennya yang tinggi tapi karena volumenya yang bertambah, jadi penyertaanya ini memamg harus ditambah terus," terangnya.
Pada tahun 2023, Koster mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali akan menambah penyertaan modal, namun angkanya tidak mau disebut sekarang. Yang terpenting dikatakan Koster, Ia mengetuk sebagai krama Bali dan orang Bali, para pemegang saham ini maka juga harus secara aktif memperkuat permodalannya, penyertaannya dan tabungannya, paling tidak semua pelaku usaha dibali punya rekening di BPD.
"Itulah sebabnya setelah saya menjadi gubernur saya tanya dirut apakah Perguruan Tinggi apakah semua sudah buka rekening di BPD, jd saya kumpulkan rektor untuk buka rekening di BPD. Sehingga menambah uang yang di putar," tambahnya.
Lebih lanjut, Koster mengungkapkan jika semua tender di Pemprov Bali pemenangnya Ia wajibkan membuka rekening di BPD Bali. Sehingga semua yang menang tender di Bali Ia wajibkan buka rekening di BPD Bali sehingga tidak berani main-main.
"Kalau tidak kita yang membesarkan BPD siapa lagi yang membesarkan. Utamanya tanggung jawabnya itu adalah pada pemegang saham, kalau mau dapat banyak kerja yang keras, kalau kerja yang bener muternya pasti bagus," terangnya.
Bahkan BUMN yang tendernya di Bali walaupun tidak semua karena terikat pada pusat krena BUMN, ya tidak masalah, tapi paling tidak, Ia meminta untuk membuka rekening di BPD Bali, minimal 30%.
"Karena mereka buka usaha di Bali maka wajar donk kita memberlakukan seperti itu, supaya ekonomi ini lebih berbutar di bali. Ini hrus menjadi kesadaran kolektif kita semua Karena keterbatasan resources yang kita miliki di Bali ini terbatas maka sumber daya yang ada ini harus dikelola secara maksimal, sehingga kapasitas ekonomi bali ini meningkat. Baik melalui program CSR, KUR, UMKM dan lain-lain nya," imbuhnya.
Koster juga melihat BPD kinerjanya dalam KUR sangat baik, bahkan terbaik di indonesia, begitu juga komitmennya terhdap IKM dan UMKM di Bali.
Contohnya semua BPD menggunakan endek sekarang. Maka sekarang saya menggiatkan betul produk lokal Bali. Kemarin saya kumpulkan GM hotel, untuk berikrar untuk menggunakan aksara bali, endek, dan produk lokal di Bali. Sehingga kehadiran mereka di Bali bermanfaat untuk Bali. Jadi nyambung semua, inilah harmoni antara unsur manusia, alam dan budaya bali. Pulih bersama, hidup, berkembang, kuat dan memberi manfaat bersama. Jadi jangan mau enak semdiri. Bali era baru ini harus betul-betul berjalan harmonis dan bersama," tegasnya.
Pandemi merupakan suatu kesempatan dalam evaluasi mendalam, dan suatu siklus dalam lahirnya tatanan baru dalam bali era baru. Kalau ekomomi di bali putaranya bagus, maka lembaga keuangannya harus kuat, yaitu BPD Bali harus kuat.
Kedepan BPD Bali modal kuat, sdm bagus, sistem manajemen tata kelola bagus, tampil fisik bagus (gedungnya wajh lama) maka Ia meminta 2023 harus mewujudkan gedung baru sehingga bisa satu level dengan manara bank lainnya.
"Kemudian logonya perhatikan, jgn takut merubah logo, jadi harus menarik bagi genrasi milenial . Dan fashion pegawainya perlu di tata, skrg ini kurang menarik baik dari segi warna dan yang lainnya. Saya mendorong BPD kedepan terus bergerak disektor ekonomi kerakyatan, BPD betul-betul menjadi pilar dalam pembangunan Bali, betul2 menjadi bank pembangunan Bali. Saya kira dengan demikian kontrobusinya akan lebih besar dalam membangun perekonomian Bali yang sekrang ini sudah dituangkan dalam konsep ekonomi kerthi Bali, supaya berjalan dengan baik semua,dan kita semua memiliki tanggung jawab terhadap hal ini. Kondisi ekonomi kita di Bali saat ini sudah menjadi lebih baik, karena peningkatan wisatawan juga semakin tinggi," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menyampaikan bahwa BPD Bali mengambil peran dari semua program yang diselenggarakan oleh Pemprov Bali. Peran bank BPD dalam pembangunan di Bali cukup tinggi juga, dilihat dari deviden yang dibagikan.
"Kami juga memberikan CSR salah satunya penguatan dalam Desa Adat, kami turut mensuport pembangunan gedung Majelis Desa Adat. Kami juga mengucapkan terimakasih bahwa sampai saat ini semua pemegang saham sudah menyetorkan sahamnya, Pemprov Bali kemarin 30 M, Kab. Buleleng 22.2 M, Karangasem 1.5 M. Kinerja bank BPD Bali sampai dengan Mei, kondisi Laba 297M, aset 29T47M, kredit 19.8T, porsi UMKM 46, 44%," ungkapnya.
BPD Bali juga membuka showcasw UMKM di Bandara, BPD Bali juga konsisten penyaluran KUR. Dan mendukung pembiayaan UMKm Cluster seperti garam yang di perjuangkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
"Kami juga mempercepat pemggunaan produk dalam negeri, dimana dalam program bisnis matching melalui e-market place sehingga Bali dapat menjadi percontohan," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com