Badung, dewatanews.com - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster melanjutkan agenda menyapa dan berbagi dengan kelompok masyarakat yang membutuhkan uluran tangan seperti lansia, difabel, balita gizi buruk/kurang gizi dan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK).
Pada Sabtu (28/5), Ny. Putri Koster beserta jajaran pengurus TP PKK Provinsi Bali dan Kabupaten Badung turun ke dua desa di Kabupaten Badung yaitu Desa Dalung ,Kecamatan Kuta Utara dan Legian Kecamatan Kuta , Badung. Di masing-masing desa tersebut , Ny. Putri Koster membagikan bantuan 1 ton beras untuk 50 orang dengan perincian penerima terdiri dari 10 orang balita gizi buruk/ kurang gizi, 10 orang ibu hamil kekurangan energi khusus (KEK),10 orang lansia, 10 orang penyandang disabilitas dan 10 kader PKK. Di samping itu diserahkan pula bantuan susu dengan jumlah variatif yaitu 8 kotak untuk balita gizi buruk/kurang gizi, 2 kotak untuk masing-masing difabel, ibu hamil dengan KEK dan lansia. Selain itu, seluruh penerima bantuan juga memperoleh 1 krat telor.
Dalam sambutan singkatnya di dua lokasi penyerahan bantuan, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwasannya PKK dalam pergerakannya di tengah masyarakat memilki dua kegiatan yaitu aksi sosial dan sosialisasi. Kegiatan aksi sosial yang dilakukan bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid 19, serta meningkatkan gizi bagi para balita,lansia, difabel serta ibu hamil sehingga kualitas kesehatan masyarakat meningkat. Sedangkan dalam sosialisasi, kader PKK secara berkesinambungan terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat baik melalui media cetak, elektronik maupun turun langsung ke tengah masyarakat.
Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini menambahkan dalam sosialisasi, PKK tidak hanya terfokus kedalam 10 Program Pokok PKK namun juga mensukseskan program pemerintah seperti pencegahan stunting, sosialisasi terkait pengolahan sampah berbasis sumber, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai serta program lainnya.
Bunda Putri juga menegaskan komitmennya dalam mendorong penurunan angka stunting. Meskipun di Bali jumlah penderita stunting tidak begitu banyak, namun kita tetap harus memberi perhatian agar angka stunting di Daerah Bali dapat segera dituntaskan. Stunting mesti mendapat perhatian serius karena mengancam keberlangsungan generasi penerus bangsa.
Ditambahkannya, stunting yang dapat diartikan sebagai gagal tumbuh kembang di mana tinggi dan berat badan anak tak sesuai dengan usianya,jika hal ini tidak diatasi dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Oleh karena itu, Pihaknya meminta agar kader posyandu proaktif terhadap potensi stunting yang ada di lingkungan masing-masing dan segera melakukan koordinasi serta upaya pencegahan dengan menggandeng stakeholder terkait.
Pada bagian lain, Bunda Putri juga memaparkan sejumlah program prioritas Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. Salah satu yang penting, mendesak dan dapat disinergikan dengan masyarakat adalah penanganan sampah berbasis sumber yang dimulai dari lingkup rumah tangga. Ia menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilihan sampah sehingga pengolahan oleh akan jauh lebih mudah.
Dalam rangkaian kegiatan menyapa dan berbagi, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja menyerahkan 200 bibit tanaman berupa cempaka ,manggis dan sawo kepada Ketua TP PKK Kabupaten Badung. Turut hadir dalam kesempatan kali ini Ketua TP PKK Kabupaten Badung Nyonya Seniasih Giri Prasta, Wakil Ketua TP. PKK Nyonya Kristiani Suiasa serta para pengurus TP PKK Provinsi Bali dan Kabupaten Badung
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com