Buleleng, dewatanews.com - Guna mencetak kader untuk menyosialisasikan bencana alam maupun non alam kepada masyarakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Buleleng menggelar pelatihan Duta Kemanusiaan.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama PMI Pusat dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) bertajuk “KOICA for Campus”. Buleleng dipilih oleh PMI Pusat menjadi salah satu daerah penyelenggara selain Kota Denpasar di Provinsi Bali.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup) yang juga Ketua PMI Cabang Buleleng I Nyoman Sutjidra di Aula Kampus Menjangan, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Kamis (5/5).
Ditemui usai pembukaan, Wabup Sutjidra menjelaskan pelatihan diikuti oleh 30 orang mahasiswa dari STAHN Mpu Kuturan. NAntinya, setelah mengikuti pelatihan, peserta ini diharapkan bisa menyosialisasikan ilmu yang didapat dalam pelatihan kepada lingkungan sekitar. Utamanya dalam menghadapi bencana alam maupun non alam. Prinsipnya adalah bagaimana upaya sebuah keluarga bisa menjaga keamanan dan keselamatan mereka di rumah. Agar terhindar dari bencana alam maupun non alam dan mengatasi dampaknya.
“Setelah peserta mendapatkan pelatihan, mereka akan terjun ke masyarakat untuk menyosialisasikan ini. Khususnya di lingkup keluarga,” jelasnya.
Sebagai contoh adalah bencana non alam yaitu pandemi Covid-19. Pandemi ini sudah berjalan selama dua tahun. Walaupun saat ini sudah melandai, kondisi ke depan masih tidak diketahui. Oleh karena itu, perlu diantisipasi. Salah satunya adalah dengan membentuk Duta Kemanusiaan ini. Pelatihan Duta Kemanusiaan ini merupakan kegiatan kedua kerjasama PMI dengan KOICA. Sebelumnya, ada pelatihan untuk siswa SD di SD Negeri 1 Banjar Jawa.
“Sekarang untuk mahasiswa. Kita coba di STAHN Mpu Kuturan terlebih dahulu. Pelatihan ini merupakan kerjasama PMI Pusat dengan KOICA. Kemudian, KOICA mempercayakan kepada PMI Buleleng,” ujar Wabup Sutjidra.
Sementara itu, PIC atau Penanggungjawab Program KOICA untuk Kabupaten Buleleng Daud Puji Raharjo mengungkapkan Bali dipilih oleh PMI Pusat bersama dengan empat provinsi lainnya yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan untuk menyelenggarakan program dari KOICA. Untuk Bali, dipilih Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar. Pelatihan Duta Kemanusiaan ini merupakan salah satu program KOICA dengan tajuk “KOICA for Campus”.
“Ini masih menjadi program percontohan dari KOICA. Ke depan bisa diduplikasi oleh PMI Buleleng sendiri ataupun daerah lain,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan pelatihan Duta Kemanusiaan ini diikuti oleh 30 peserta yang dibagi menjadi lima kelompok yang berasal dari mahasiswa STAHN Mpu Kuturan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 5 hingga 7 Mei 2022. Peserta akan diberikan materi penanganan kebakaran, pertolongan pertama, dan pencegahan Covid-19. Narasumbernya berasal dari PMI Kabupaten Buleleng, Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan.
“Dan setelah pelatihan, mereka diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Dari lima kelompok tadi, akan menyasar lima daerah target sesuai dengan keputusan mereka,” tutup Daud Puji Raharjo. (DN - ADV)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com