Denpasar, dewatanews.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Bali mempunyai bahan pokok utama industri wellness yang sangat lengkap.
“Di antaranya ialah nilai luhur, literasi, tradisi, hingga adat budaya Bali yang menjadi wujud dari tradisi wellness Bali,” kata Menkop dalam sebuah acara di Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Denpasar pada Jumat (6/5).
Selain itu, lanjutnya, Bali juga memiliki beragam kekayaan sumber daya alam yang menjadi komposisi utama berbagai produk wellness. Hal tersebut didukung kreativitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pulau Dewata.
Menurut dia, produk wellness Bali juga memiliki potensi tinggi di industri pariwisata, seperti spa di berbagai hotel, hand sanitizer dan disinfektan dengan minyak asiri (essential oil), dan produk minuman herbal serta jamu.
"Saya mengundang rekan-rekan UNHI, IWI, dan seluruh stakeholder industri wellness Indonesia terus memperkuat kolaborasi, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, agar upaya menjadikan tradisi wellness Bali mendunia dapat kita wujudkan bersama-sama," kata Menkop.
Berdasarkan data dari Global Wellness Institute, potensi ekonomi dari industri wellness di tingkat global mencapai Rp63 ribu triliun. “Ini potensi yang sangat besar,” ungkap dia.
Untuk mengembangkan produk wellness berkualitas di Indonesia, Teten mengapresiasi kehadiran Purana Wellness sebagai unit layanan kebugaran dan kesehatan tradisional di UNHI. Karena itu, ia menilai universitas tersebut akan menjadi sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan yang mengeksplorasi kekayaan narasi wellness Nusantara.
"Saya juga mengajak kita bersama memanfaatkan momen ini untuk menyukseskan penyelenggaraan presidensi G20 Indonesia sekaligus menghadirkan etalase produk wellness terbaik Indonesia pada gelaran akbar tersebut," ujar Teten.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com